Dalam psikologi sosial, ada konsep bernama "social proof," yaitu kecenderungan orang mengikuti apa yang dilakukan orang lain. Kalau Anda lihat banyak teman atau tetangga mulai bermain padel, Anda juga merasa terdorong untuk coba. Lama-lama, ini jadi tren yang luas.
Belum lagi, faktor ekonomi juga mempengaruhi. Sepeda ratusan juta tentu investasi yang besar. Kalau orang mulai berpikir, "Apa saya harus keluar uang segitu, kalau ada olahraga baru yang lebih murah dan asyik?" Maka mereka pun beralih.
Risiko Bisnis: Ketika Terlalu Fokus pada Satu Tren
Dalam bisnis, sangat penting untuk peka terhadap perubahan tren. Kalau terlalu terpaku pada satu produk atau layanan tanpa mau beradaptasi, risiko yang dihadapi cukup besar.
Yang perlu diingat, bersama kesulitan ada kemudahan kan?
Jadi, di balik tantangan yang ada, selalu ada peluang baru kalau mau berusaha mencari dan beradaptasi.
Pentingnya Lincah dan Pakai Perhitungan
Bisnis di era sekarang memang harus lincah. Tidak bisa cuma berharap pada produk atau tren yang sedang naik. Harus selalu melakukan riset, pantau pasar, dan siap berinovasi.
Tapi lincah bukan berarti asal ikut-ikutan tren tanpa perhitungan. Dalam Islam, diajarkan untuk selalu menjaga amanah dan niat. Bisnis bukan cuma soal cari untung, tapi juga menjaga kepercayaan pelanggan dan memberikan manfaat.
Kalau hanya mengikuti tren tanpa memikirkan risiko dan kemampuan sendiri, bisa jadi malah rugi. Di sinilah ilmu manajemen risiko dan perencanaan keuangan sangat penting.
Hikmah dari Nilai Islam dalam Menghadapi Perubahan
Niat yang baik adalah pondasi utama. Dalam berbisnis, niatkan untuk memberikan manfaat dan menjadi jalan kebaikan. Ini membantu menjaga ikhlas dan kesabaran ketika menghadapi tantangan.
Nilai sabar juga sangat penting. Ketika tren bergeser, mungkin bisnis akan turun dulu. Tapi kalau sabar dan terus belajar, insya Allah jalan keluar akan terbuka.
Ini mengingatkan untuk tidak terbebani terlalu berat, tapi juga jangan sampai malas berusaha.