Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

9 Hal Baik Ketika Kamu Berpikir Negatif

16 Januari 2023   06:00 Diperbarui: 16 Januari 2023   06:02 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpikir negatif bisa menyelamatkan nyawa kamu. (sumber foto: Grant Durr on Unsplash)

Panggilan tanpa ID penelepon? Jangan katakan apapun.

Ikuti firasat buruk kamu!

Berpikir negatif memperlambat kamu, memberi kamu lebih banyak waktu untuk memikirkan pilihan kamu

Pada awalnya, rokok elektrik diiklankan sebagai cara untuk membantu orang dewasa yang ingin berhenti merokok supaya ngga terlalu berbahaya.

Sekarang ada banyak anak muda yang kecanduan rokok elektrik, dan vaping sudah dikaitkan dengan penyakit paru-paru dan kematian di setiap negara.

Selain itu, nikotin dalam rokok elektrik bisa merusak otak remaja yang sedang berkembang dalam jangka panjang.

"Bila ragu, tunggu" bisa menjadi moto kamu kalau kamu suka berpikir negatif.

Berpikir negatif membantu kamu melihat diri sendiri dan orang lain sebagaimana adanya

Adalah baik untuk tetap berpegang pada pekerjaan atau tujuan pribadi bahkan ketika keadaan menjadi sulit, kecuali kalau ngga.

Terkadang masuk akal untuk melepaskan tujuan dan harapan yang terlalu tinggi dan mencurahkan energi kamu untuk hal lain.

Berpikir negatif bisa membuat kamu curiga terhadap orang yang berkuasa, yang merupakan hal yang baik

"Pemikiran kritis" adalah istilah yang bisa digunakan sebagai pengganti "pemikiran negatif".

Ketika kamu bisa berpikir kritis, kamu cenderung ngga mempercayai klaim berbahaya atau palsu, menerima alasan, atau mempercayai mitos.

Einstein berkata, "Musuh terbesar dari kebenaran adalah kepercayaan buta pada otoritas."

Berpikir negatif membuat kamu menyadari hal-hal yang ngga adil dan membuat kamu ingin melakukan perubahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun