Menjadi tua itu adalah sesuatu yang ngga bisa dihindari. Semua orang yang diberi umur panjang, pasti mengalaminya. Ngga mungkin kan umur bertambah tapi ngga menjadi tua?
Mungkin, banyak orang yang takut untuk bertambah tua. Tapi, sebetulnya ada hal lain yang ikut datang seiring dengan proses penuaan ini.
Melihat kondisi saat ini yang bisa kita bilang cukup menantang, mulai dari keadaan ekonomi, kesehatan, sampai kondisi politik di negeri kita, itu masih ditambah lagi dengan kita harus berurusan dengan perjalanan waktu yang konstan. Yang membuat kita semakin tua.
Dan, untuk banyak orang, ada ketakutan kalau bertambahnya usia itu bisa berarti penurunan yang ngga bisa dihindari. Kesehatan yang memburuk, kesepian, dan ketidakmampuan untuk melakukan lagi hal-hal yang dulu kita sukai waktu masih muda.
Terus, apakah ada yang menjadi lebih baik saat kita semakin tua?
Mungkin ada. Kita tahu, dan banyak melihat, kalau seiring bertambahnya usia seseorang, datanglah kebijaksanaan. Ya, biarpun kebijaksanaan ngga datang pada semua orang, tapi saya pikir kebanyakan akan seperti itu.
Lalu apa saja hal-hal yang membuat orang takut untuk menjadi tua?
Menjadi tua itu menyedihkan
Masih ingat kapan Anda mendapatkan uban pertama Anda? Apa yang Anda rasakan pada saat itu?
Apakah Anda menerimanya dengan baik? Atau, Anda ngga terima dan bertanya-tanya apakah Anda sudah setua itu?
Mungkin kita merasakan ketakutan setelah menemukan sehelai rambut putih itu. Merasakan keraguan, ketidakpercayaan, tapi pada akhirnya kita menerima. Kita semakin tua, dan untuk kaum wanita, Anda mungkin juga sudah menerima kalau semua krim wajah paling mahal di dunia sekali pun, ngga akan membuat perbedaan pada diri Anda.
Menjadi tua itu pasti. Tapi, ngga perlu sampai putus asa juga kan?
Saya yakin, mereka yang memanfaatkan waktunya dengan baik, akan merasa kalau proses menua ini adalah pengalaman yang sangat positif untuk diri mereka. Dan saya optimis kalau sebagian besar dari kita merasa seperti itu. Walaupun, ngga bisa kita pungkiri juga kalau ada orang-orang yang merasa kalau menjadi tua itu menyedihkan.
Menjadi tua berarti kesepian
Ini juga sering kita dengar, atau mungkin rasakan sendiri, kalau menjadi tua itu berarti kita harus bersahabat dengan kesepian.
Mungkin ada beberapa orang yang kita kenal sudah mendahului kita kembali ke Sang Pencipta. Teman dan kenalan pun semakin berkurang. Semakin sedikit. Semakin menegaskan kalau memang benar, menjadi tua itu berarti kesepian.
Orang-orang muda sibuk beraktifitas mengejar mimpi-mimpi mereka. Membuat dunia terasa semakin sepi untuk mereka yang sudah berumur. Anak-anak kita sudah punya tempat tinggal mereka sendiri dan meninggalkan kita di rumah di mana mereka tumbuh besar. Yang bisa kita lakukan hanyalah menatap kamar-kamar kosong dengan segala kenangan yang mengisinya.
Menariknya, ada sebuah data yang menunjukkan kalau sebenarnya kelompok usia yang paling mungkin merasa kesepian adalah mereka yang berusia 16-34 tahun. Menarik kan?
Tapi memang, banyak orang yang berusia 50 tahun ke atas mengatakan kalau mereka sudah bersiap-siap untuk menjadi lebih kesepian seiring bertambahnya usia mereka.
Itu menunjukkan kalau narasi orang tua yang kesepian sudah diterima secara luas, bahkan oleh orang-orang tua itu sendiri.
Kenyataannya, kalau kita tetap aktif secara fisik dan terlibat dalam komunitas kita, kita bisa meningkatkan kualitas kehidupan kita di kemudian hari dan menghindari kesepian.
Banyak aspek negatif dari menjadi tua sebetulnya berasal dari pengalaman orang-orang yang dilarang untuk melakukan hal-hal yang mereka ingin lakukan, karena usia mereka.
Menjadi tua berarti ngga bisa melakukan hal-hal yang disuka
Apa yang menjadi bayangan diri Anda yang dewasa ketika masih kanak-kanak dulu? Apakah seorang yang bahagia, sehat, dan punya kehidupan yang tenang?
Lalu, apa gambaran Anda tentang diri Anda di masa depan sekarang ini?
Kita semua pasti sekarang punya harapan yang lebih realistis tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan.
Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, banyak aspek negatif dari penuaan berasal dari pengalaman orang-orang yang dilarang melakukan hal-hal yang ingin mereka lakukan karena usia mereka. Tapi, Anda ngga perlu seperti ini.
Anda bisa mulai membuat rencana yang mempertimbangkan pentingnya hubungan sosial dan kesehatan yang baik di kemudian hari, dan melakukan langkah-langkah yang tepat saat ini untuk mempertahankan kedua hal tersebut seiring bertambahnya usia.
Kalau kita mempersiapkan diri secara efektif, dengan menabung untuk masa pensiun dan memastikan kita tinggal di rumah yang layak misalnya, ngga ada alasan untuk kita ngga bisa terus melakukan hal-hal yang kita sukai.
Realita yang dihadapi
Betul, kita ngga boleh dan ngga bisa mengecilkan kekhawatiran yang pasti muncul terkait dengan menjadi tua.
Kita perlu mengambil langkah-langkah praktis, seperti melakukan penyesuaian di rumah dan komunitas kita, menyikapi kondisi dengan positif, dan untuk memastikan kalau kita bisa tetap berpartisipasi di tengah masyarakat di hari tua kita.
Kekhawatiran pasti ada. Tapi, harapan juga ngga boleh hilang kan?
Berusaha menyangkal, atau bahkan menghindari, sesuatu yang sudah pasti itu ibarat memberi garam ke lautan. Percuma. Yang bisa kita lakukan adalah menyikapi dan mempersiapkan diri untuk memasuki fase tersebut dengan sebaik-baiknya. Terlepas apakah nantinya keadaan akan sama seperti yang kita harapkan atau ngga, toh tugas kita cuma berusaha kan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI