Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pensiun Dini, Jalan Keluar atau Jebakan Hidup? (Bagian 2)

16 Februari 2020   07:00 Diperbarui: 16 Februari 2020   06:59 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyangan tentang pensiun dini (sumber: pixabay.com)Banyangan tentang pensiun dini (sumber: pixabay.com)

Atau, anda bahkan bisa menambah porsi ibadah ritual anda yang selama ini masih terbatas karena rutinitas bekerja.

Sebelum anda mulai sibuk kembali, alangkah baiknya menjadikan waktu luang yang sementara ada itu untuk membangun kebiasaan baik.

Beberapa cara pandang tentang pensiun dini

Baik itu pensiun dini atau pun pensiun pada umumnya, ada beberapa cara dalam memandang hal itu.

Apa arti pensiun menurut satu orang belum tentu sama untuk orang yang lainnya.

Berbicara tentang cara memandang pensiun, secara umum bisa dikelompokkan menjadi empat kelompok.

Pensiun dini adalah sebuah tujuan

Sebagian orang menjadikan pensiun sebagai sebuah tujuan.

Mereka menjadikan pensiun sebagai bagian dari rencana mereka yang harus mereka kejar dan raih dalam waktu tertentu.

Mereka menargetkan dalam waktu tertentu mereka harus mempunyai sejumlah uang yang cukup untuk digunakan sampai akhir hayat mereka tanpa perlu bekerja lagi.

Bagi mereka, selama masih bekerja, kunci yang harus dipegang adalah pengendalian diri dalam menggunakan uang.

Mereka akan membuka tabungan pensiun yang sulit untuk diambil sebelum waktunya tiba.

Mereka akan memperketat pengeluaran, berhemat, dan memperhitungkan setiap rupiah yang dikeluarkan untuk memastikan tabungan pensiun mereka tidak terambil untuk setiap bulannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun