Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pensiun Dini, Jalan Keluar atau Jebakan Hidup? (Bagian 2)

16 Februari 2020   07:00 Diperbarui: 16 Februari 2020   06:59 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyangan tentang pensiun dini (sumber: pixabay.com)Banyangan tentang pensiun dini (sumber: pixabay.com)

Penglihatan anda tidak akan tajam saat anda panik.

Jadi, berusahalah tetaplah tenang. Berjalanlah dengan tenang tanpa perlu tergesa-gesa.

3. Miliki keyakinan

Setiap orang sudah mempunyai rejekinya masing-masing. Ini pasti.

Yakinlah, selama anda hidup, anda pasti akan mendapatkannya.

Kalau sudah tidak ada, itu berarti waktunya meninggalkan dunia fana ini. Sesederhana itu.

Seberapa sulit pun kehidupan pensiun dini anda, berpeganglah pada keyakinan ini sehingga anda bisa tetap tenang dan optimis seperti yang saya sampaikan pada dua poin di atas.

4. Do the next right thing

Lakukan hal yang benar selanjutnya. (sumber: pixabay.com)
Lakukan hal yang benar selanjutnya. (sumber: pixabay.com)

Meminjam kutipan yang sangat saya sukai dari film Frozen 2, kebetulan begini-begini juga saya sudah menontonnya, saat anda bingung tidak tahu harus apa untuk mengubah keadaan yang tidak berjalan sesuai rencana, saat semua terasa begitu membingungkan, just do the next right thing.

Lakukan saja apa hal benar berikutnya. Apa yang benar untuk dilakukan, lakukan saja. Tidak usah pedulikan hasilnya. Tidak perlu berpikir terlalu jauh ke depan. Lakukan saja apa yang ada di depan mata, hal benar untuk dilakukan.

Setelah itu, lihat apa yang terjadi dan ulangi lagi langkah itu. Do the next right thing.

Satu hal lagi yang saya ingat dan ingin saya sampaikan, saya lupa dari mana kutipan ini, bahwa work create works.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun