Mohon tunggu...
Diaz Ayu Rengganis
Diaz Ayu Rengganis Mohon Tunggu... Mahasiswa - yayazzzz

cita-cita menjadi author au

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Dampak Pandemi Covid-19 terhadap UMKM "Jaya Boga Donuts"

9 September 2021   22:56 Diperbarui: 9 September 2021   23:01 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beruntungnya bisnis boga milik Ibu Lasmini di masa pandemi sekarang ini tidak terlalu banyak mengalami efek serius. Karena memang tempat tinggal kita yang berada di desa, sehingga efeknya itu tidak terlalu signifikan. Tidak seperti di kota yang mungkin ada penerapan PSBB atau PPKM dan sebagainya yang berakibat orang tidak bisa leluasa keluar rumah. Namun jika di desa itu karena memang kondisi di desa seperti itu untuk jangkauan pasar pun kita juga baru bisa menjangkau daerah kecamatan belum sampai ke luar kecamatan.

"Ya doanya semoga nanti saya buka bisa berkembang sehingga bisa mengembangkan sayap, mengepakkan sayap di luar kecamatan bahkan di luar kota Pacitan," begitu harapan yang beliau sampaikan ketika saya wawancarai.

Jadi mungkin apa yang dialami di masa pandemi ini biasanya outlet Jaya Boga juga menerima orderan orang punya hajat atau ada acara yang biasanya orderan banyak, di saat pandemi seperti ini jelas berkuarang. Karena untuk penyelenggaraan hajatan atau acara besar itu dibatasi. Jadi untuk order snack atau bingkisan dan sebagainya itu mungkin sedikit berkurang. Tetapi Bu Lasmini sendiri yakin bahwasanya Allah memberikan yang terbaik dan usahanya selalu berkah dan barokah.

Untuk strategi yang dilakukan oleh outlet Jaya Boga yaitu adalah dengan metode pre-order. Jadi harus open order dulu baru akan dibuatkan pesanannya itu guna mengurangi resiko dari produk yang dijual karena memang produk-produknya tidak bisa tahan lama. Bu Lasmini selalu mengusahakan produknya tetap fresh dan juga produksi yang tidak terlalu banyak dulu. Hanya memungkinkan 2 hari habis atau mentok daya tahan selama 3 hari saja. Terkecuali untuk yang kering seperti kue brownies itu daya tahannya lama bisa mencapai 1 minggu karena memang tidak menggunakan bahan pengawet untuk proses pembuatannya sehingga ketahanannya pun terbatas.

Untuk sistem pre-order tersebut memudahkan Bu Lasmini untuk memproduksi langsung kepada customer. Jadi dengan adanya produk langsung disampaikan, penjual tidak menanggung risiko lebih banyak seperti itu.

Inovasi akan terus dilakukan ke depannya yaitu inovasi di dalam produk karena dunia boga itu terus berkembang. Ketika kita fokus kepada satu produk saja, bisa jadi pelanggan akan merasa bosan. Pemilik usaha ini terus menciptakan inovasi-inovasi baru dan memberikan sentuhan-sentuhan yang lebih kepada produk yang akan kami tawarkan.

"Sehingga harapan kami, para customer itu selalu suka dengan produk boga kami, selalu puas dengan produk-produk kami walaupun mungkin memang masih ada keharusan kita untuk terus belajar dan terus berinovasi dalam menyiapkan juga menyajikan produk-produk di outlet Jaya Boga," jelas Bu Lasmini terkait inovasi-inovasi Jaya Boga Donuts ke depannya.

Lumayan banyak kendala yang timbul di masa pandemi ini. Dalam strategi produk ketika kita menghadapi pandemi seperti ini memang kita juga harus berhati-hati dalam melaksanakan protokol kesehatan. Karena seperti yang kita ketahui bahwa virus corona itu sangat luar biasa dampaknya. Mungkin di antara kita ada yang patuh dengan protokol kesehatan ada juga yang kemudian lalai dengan protokol kesehatan itu. Yang dirasakan oleh pemilik usaha boga ini, Ibu Lasmini, adalah ketika pergi belanja bahan harus ke pasar dan juga toko bahan kue. Bia sanya penuh, maka yang dilakukan adalah tetap order dulu dengan sistem pre-order. Apa saja yang dibeli untuk pembelanjaan barulah menemui produsen atau pedagang tersebut. Jadi tidak akan berlama-lama melakukan kontak dengan orang-orang di sekitar untuk meminimalisisr resiko.

Dapat disimpulkan bahwa memang terjadinya pandemi Covid-19 ini menimbulkan banyak sekali dampak di sektor ekonomi khusunya UMKM. Namun tak ayal, pandemi Covid-19 juga mampu melahirkan peluang-peluang kerja baru. Tinggal bagaimana eksekusi dan kreatifitas pelaku usaha untuk mengendalikan arus ekonomi di masa pandemi. Seperti Bu Lasmini tadi yang malah mampu me peluang kerja baru dengan adanya pandemi ini dengan menyediakan produk makanan dengan sistem pre-order. Inovasi-inovasi seperti inilah yang harusnya bisa dikembangkan oleh pelaku usaha lainnya agar tetap bisa bertahan di kondisi pandemi. Perlu adanya strategi dan kreatifitas dari berbagai pihak untuk membangkitkan UMKM agar bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19 ini.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun