Mohon tunggu...
Diaz Ayu Rengganis
Diaz Ayu Rengganis Mohon Tunggu... Mahasiswa - yayazzzz

cita-cita menjadi author au

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Dampak Pandemi Covid-19 terhadap UMKM "Jaya Boga Donuts"

9 September 2021   22:56 Diperbarui: 9 September 2021   23:01 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama: Diaz Ayu Rengganis

NIM: 210503110077

Jurusan: Perbankan Syariah

Pandemi COVID-19 merupakan sebuah permasalahan global yang tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, namun berdampak pula pada sektor perekonomian. Adanya pandemi ini tentunya memberikan dampak dan perubahan besar khususnya pada perekonomian Indonesia. Pandemi ini berimplikasi terhadap ancaman krisis ekonomi yang ditandai dengan terhentinya sebagian aktivitas produksi, menurunnya tingkat konsumsi masyarakat, serta hilangnya kepercayaan masyarakat.

Pada perekonomian domestik dan keberadaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) terjadi dampak yang sangat signifikan mulai dari menurunnya omzet hingga berkurangnya pelanggan. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan pelaku bisnis yang bergerak pada berbagai bidang usaha yang merupakan bagian penting dari masyarakat. UMKM memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia dalam mengatasi kemiskinan. UMKM banyak memberikan kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto dengan menyerap hampir 97% total tenaga kerja dan 99% dari total lapangan pekerjaan. UMKM telah banyak berpengaruh terhadap perluasan kesempatan kerja dan lapangan pekerjaan.

Sebenarnya, adanya pandemi Covid-19 ini bisa saja memberikan peluang baru tetapi juga memberikan kendala baru terhadap sektor UMKM. Dengan kondisi pandemi seperti sekarang ini mengharuskan pemilik usaha memutar otak guna bertahan di keadaan serba online ini. Pelaku bisnis harus bisa memanfaatkan sumber daya dan memunculkan ide baru untuk keberlangsungan usaha di tengah arus pandemi global. Inovasi dan kreatifitas diharapkan bisa menjadi solusi bertahan di keadaan ini. Mengapa?

Pelaku usaha khususnya UMKM harus punya pola pikir positif dan ide kreatif untuk mengatasi hambatan-hambatan yang muncul. Selain itu, pelaku usaha harus pintar melihat dan memanfaaatkan peluang kerja baru dalam menghadapi krisis di masa pandemi. Perusahaan dan pengusaha UMKM harus berfokus kepada upaya bisnis untuk memenuhi kebutuhan sosial yang kritis dan mendesak sekarang ini.

Analisis ini dilakukan terhadap salah satu UMKM di daerah tempat tinggal saya. Yaitu Jaya Boga Donuts. UMKM ini bergerak di bidang kuliner atau usaha boga. Produk yang dijual oleh Jaya Boga Donuts tidak hanya kue-kue atau roti, namun juga menerima pesanan snack dan katering.

"Ya untuk mengawali usaha boga ini saya mengawali sejak tahun 2012. Setelah itu berjalan stagnan, di situ yang penting kita jalan. Juga sambil belajar karena memang awalnya basic prinsip pendidikan saya itu jurusan Tata Boga, sehingga ada motivasi tersendiri bagaimana saya harus mendalami dunia boga tersebut. Kemudian untuk pendirian outlet Jaya Boga Donuts itu kita berdiri sejak tahun 2020 kemarin pada bulan November. Outlet itu malah berasal dari akibat pandemi yang awalnya dulu dunia boga itu hanya saya gunakan untuk sampingan karena sebelumnya saya mengajar, jadi untuk terjun langsung ke dunia bisnis. Waktu itu masih setengah-setengah seperti itu dan akibat dari pandemi ini kemarin kan belajarnya itu adalah belajar online, yang jadi saya sambil dengan terima orderan. Sebelumnya saya terima orderan seperti itu kemudian Alhamdulillah banyak sekali yang kemudian cocok dengan produk Jaya Boga. Akhirnya kita mendirikan outlet tersebut itu yang bertempat di Pakis Baru dan alhamdulillah bulan Maret kemarin itu Alhamdulillah kita sudah buka di Nawangan untuk outlet kedua kami," jelas Bu Lasmini selaku owner dari outlet Jaya Boga Donuts.

Cabang pertama dari outlet Jaya Boga sendiri terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Pertigaan Pakis Baru, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan. Outlet ini buka mulai pukul 09.00 sampai pukul 16.00 sore. Produk-produk yang dijual di outlet pun beragam. Ada donat, pizza mini, roti boy, dan jenis-jenis kue lainnya, baik kue kering ataupun jenis rori-roti.

Dokpri
Dokpri

Beruntungnya bisnis boga milik Ibu Lasmini di masa pandemi sekarang ini tidak terlalu banyak mengalami efek serius. Karena memang tempat tinggal kita yang berada di desa, sehingga efeknya itu tidak terlalu signifikan. Tidak seperti di kota yang mungkin ada penerapan PSBB atau PPKM dan sebagainya yang berakibat orang tidak bisa leluasa keluar rumah. Namun jika di desa itu karena memang kondisi di desa seperti itu untuk jangkauan pasar pun kita juga baru bisa menjangkau daerah kecamatan belum sampai ke luar kecamatan.

"Ya doanya semoga nanti saya buka bisa berkembang sehingga bisa mengembangkan sayap, mengepakkan sayap di luar kecamatan bahkan di luar kota Pacitan," begitu harapan yang beliau sampaikan ketika saya wawancarai.

Jadi mungkin apa yang dialami di masa pandemi ini biasanya outlet Jaya Boga juga menerima orderan orang punya hajat atau ada acara yang biasanya orderan banyak, di saat pandemi seperti ini jelas berkuarang. Karena untuk penyelenggaraan hajatan atau acara besar itu dibatasi. Jadi untuk order snack atau bingkisan dan sebagainya itu mungkin sedikit berkurang. Tetapi Bu Lasmini sendiri yakin bahwasanya Allah memberikan yang terbaik dan usahanya selalu berkah dan barokah.

Untuk strategi yang dilakukan oleh outlet Jaya Boga yaitu adalah dengan metode pre-order. Jadi harus open order dulu baru akan dibuatkan pesanannya itu guna mengurangi resiko dari produk yang dijual karena memang produk-produknya tidak bisa tahan lama. Bu Lasmini selalu mengusahakan produknya tetap fresh dan juga produksi yang tidak terlalu banyak dulu. Hanya memungkinkan 2 hari habis atau mentok daya tahan selama 3 hari saja. Terkecuali untuk yang kering seperti kue brownies itu daya tahannya lama bisa mencapai 1 minggu karena memang tidak menggunakan bahan pengawet untuk proses pembuatannya sehingga ketahanannya pun terbatas.

Untuk sistem pre-order tersebut memudahkan Bu Lasmini untuk memproduksi langsung kepada customer. Jadi dengan adanya produk langsung disampaikan, penjual tidak menanggung risiko lebih banyak seperti itu.

Inovasi akan terus dilakukan ke depannya yaitu inovasi di dalam produk karena dunia boga itu terus berkembang. Ketika kita fokus kepada satu produk saja, bisa jadi pelanggan akan merasa bosan. Pemilik usaha ini terus menciptakan inovasi-inovasi baru dan memberikan sentuhan-sentuhan yang lebih kepada produk yang akan kami tawarkan.

"Sehingga harapan kami, para customer itu selalu suka dengan produk boga kami, selalu puas dengan produk-produk kami walaupun mungkin memang masih ada keharusan kita untuk terus belajar dan terus berinovasi dalam menyiapkan juga menyajikan produk-produk di outlet Jaya Boga," jelas Bu Lasmini terkait inovasi-inovasi Jaya Boga Donuts ke depannya.

Lumayan banyak kendala yang timbul di masa pandemi ini. Dalam strategi produk ketika kita menghadapi pandemi seperti ini memang kita juga harus berhati-hati dalam melaksanakan protokol kesehatan. Karena seperti yang kita ketahui bahwa virus corona itu sangat luar biasa dampaknya. Mungkin di antara kita ada yang patuh dengan protokol kesehatan ada juga yang kemudian lalai dengan protokol kesehatan itu. Yang dirasakan oleh pemilik usaha boga ini, Ibu Lasmini, adalah ketika pergi belanja bahan harus ke pasar dan juga toko bahan kue. Bia sanya penuh, maka yang dilakukan adalah tetap order dulu dengan sistem pre-order. Apa saja yang dibeli untuk pembelanjaan barulah menemui produsen atau pedagang tersebut. Jadi tidak akan berlama-lama melakukan kontak dengan orang-orang di sekitar untuk meminimalisisr resiko.

Dapat disimpulkan bahwa memang terjadinya pandemi Covid-19 ini menimbulkan banyak sekali dampak di sektor ekonomi khusunya UMKM. Namun tak ayal, pandemi Covid-19 juga mampu melahirkan peluang-peluang kerja baru. Tinggal bagaimana eksekusi dan kreatifitas pelaku usaha untuk mengendalikan arus ekonomi di masa pandemi. Seperti Bu Lasmini tadi yang malah mampu me peluang kerja baru dengan adanya pandemi ini dengan menyediakan produk makanan dengan sistem pre-order. Inovasi-inovasi seperti inilah yang harusnya bisa dikembangkan oleh pelaku usaha lainnya agar tetap bisa bertahan di kondisi pandemi. Perlu adanya strategi dan kreatifitas dari berbagai pihak untuk membangkitkan UMKM agar bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19 ini.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun