Mohon tunggu...
Dias Ashari
Dias Ashari Mohon Tunggu... Penulis - Wanita yang bermimpi GILA, itu akuuu..

Mantan Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel: Racikan Tinta Calon Apoteker-Episode 1

22 Oktober 2020   19:43 Diperbarui: 22 Oktober 2020   19:46 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumen Pribadi

" Finza, Joko hentikan perkelahian kalian, ada masalah apa sebenarnya ini" Tanya guru kami

Aku langsung menjawab, " itu bu, Joko mejatuhkan pot bunga ibu" kataku sambil menunjuk kearah pecahan pot.

" Bohong bu, jelas-jelas tadi Finza yang menjatuhkannya" sambar Joko tak terima.

Akhirnya perkelahian kami berulang lagi, namun kali ini langsung direlai oleh bu dadah.

" Stopp..stopp, ayo ikut ibu ke ruang BP, nampaknya kalian harus mendapat hukuman" kata beliau sambil menggiring kami menuju ruangan BP.

Akhirnya kami mendapat hukuman untuk berlari lima kali mengitari lapangan. Kemudian kami di suruh menghormat bendera saat matahari menyengat . Tak cukup disana, saat masuk kelas kami harus berdiri di depan kelas dengan menaikan satu kaki dan menjewer telinga dengan dua tangan.


Terlihat teman-teman mentertawakan kami yang sedang dihukum. Aku yang jail, menyandarkan tubuhku menuju dinding agar tidak terlalu pegal. Namun kemudian aku di tegur oleh bu dadah dan mendapat tambahan lima belas menit untuk tetap berdiri.

Tak hanya tingkahku yang bermasalah, otakku pun mengalami hal yang sama. Saat aku duduk di kelas lima, aku belum bisa menghafal perkalian. Sehingga saat ujian matematika tiba aku menambahkan semua perkalian itu. Ada satu soal yaitu 25*12, aku sama sekali tidak bisa melakukan perhitungan konsep perkalian dengan benar. Aku hanya menulis di kotretan seperti ini

25+25= 50

25+25=50

25+25=50

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun