Kaitan kedua episode ini hanya pada kemunculan Anggini sebagai Dewi Kerudung Biru secara berturut-turut.
Episode Pendekar Terkutuk Pemetik Bunga & Tiga Setan Darah Dan Cambuk Api Angin
Kaitan kedua episode ini hanya pada kemunculan Sekar. Dimana setelah berhasil menumpas kejahatan Pendekar Terkutuk Pemetik Bunga, Wiro masih ditemani Sekar di episode Tiga Setan Darah Dan Cambuk Api Angin.
Episode Tiga Setan Darah Dan Cambuk Api Angin & Dewi Siluman Bukit Tunggul
Kaitan episode ini hanya pada kemunculan kembali Nenek Telinga Arit Sakti bersama gurunya di episode Dewi Siluman Bukit Tunggul. Nenek ini ingin membalas dendam terhadap Wiro, karena sebelumnya nenek ini sempat bertarung dan dikalahkan Wiro di episode Tiga Setan Darah dan Cambuk Api Angin.
Episode Dewi Siluman Bukit Tunggul & Banjir Darah Di Tambun Tulang
Kaitannya yaitu pada kemunculan Kiai Bangkalan. Pada episode Dewi Siluman Bukit Tunggul Kiai Bangkalan berjanji akan memberikan ilmu pengobatan kepada Wiro bila Wiro berkunjung ke tempat kediamannya. Saat Wiro berkesempatan menyambangi Kiai Bangkalan, ternyata Kiai Bangkalan telah terbunuh dan Kitab Seribu Pengobatan dilarikan pembunuhnya yang tak lain adalah Datuk Sipatoka.
Episode Munculnya Sinto Gendeng, Telaga Emas Berdarah & Iblis Berjanggut Biru
Di episode Munculnya Sinto Gendeng diceritakan Sri Baginda memberikan hadiah berupa peta rahasia telaga emas kepada Ki Rana Wulung atas jasanya membantu kerajaan bersama Sinto Gendeng.
Di episode Telaga Emas Berdarah terjadi perebutan peta telaga emas yang semula di pegang kakek Anom dan nenek Amini (Ratu dan Raja Bengawan Solo).
Di episode Iblis Berjanggut Biru terjadi perebutan peta rahasia telaga emas yang disimpan Ki Rana Wulung. Di episode ini disebutkan 30 tahun, masih kurang jelas apakah peta itu yang berusia 30 tahun atau peta itu sudah disimpan Ki Rana Wulung selama 30 tahun. Apabila petanya yang berusia 30 tahun, ada kemungkinan peta tersebut adalah peta yang diberikan Sri Baginda di episode Munculnya Sinto Gendeng. Namun apabila yang dimaksud adalah 30 tahun lamanya Ki Rana Wulung menyimpan peta tersebut, berarti peta itu bukan pemberian Sri Baginda. Berarti ada peta telaga emas yang lain lagi, karena waktu kejadian pemberian peta itu oleh Sri Baginda tidak mungkin 30 tahun yang lalu karena waktu peta itu diberikan saat itu Wiro sudah ada.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!