Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tentang Klepon yang Muncrat di Dalam Mulut

25 Juli 2020   17:54 Diperbarui: 25 Juli 2020   23:40 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ah, bagaimana rupanya menempel wijen di onde-onde. Satu per satu, kah?" tanya seorang pemuda Batak ketika pertama kali makan onde-onde di Yogyakarta. Kalimat tanya ini sudah menjadi salah satu lelucon abadi.

Berbeda dengan penganan di Batak yang relatif terbatas variannya, penganan tradisonal di Jawa sangat banyak variannya. Yang berbahan dasar singkong ada banyak sekali variannya. Yang berbahan dasar beras ketan atau pulut juga banyak sekali. Terlepas dari variasi varian, kue dari Batak dan Jawa adalah salah dua yang sangat enak sekali rasanya. Selalu membuat kangen untuk kembali mengudap.

Klepon yang beberapa hari lalu tetiba menjadi hits adalah salah satu penganan tradisonal yang penuh kejutan. Mulai dari pengambilan dari tempatnya yang perlu hati-hati supaya parutan kelapanya tidak berceceran, sampai dengan kapan gigitan yang tepat dapat dilakukan. Tentu setelah bibir terkatup rapat, supaya manis dan cairnya gula aren muncrat di dalam mulut dan tidak berceceran ke sana-sini. Dan dapat lengket di baju.

Tidak ada yang lebih nikmat dari yang muncrat di dalam mulut. Seperti kue klepon.

"Hidup adalah seperti sekotak coklat, kamu tidak akan tahu rasanya sampai kamu mengunyahnya," kata Tom Hank dalam film hebat Forrest Gump.

"Hidup adalah seperti sekotak klepon, kamu tidak akan merasakan nikmatnya sampai setiap bijinya muncrat di dalam mulutmu," kataku.

| Prambanan | 25 Juli 2020 | 15.14 |

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun