Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Senandung Malam

26 Februari 2019   20:11 Diperbarui: 27 Februari 2019   05:38 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Malam di Posong. Dokpri

Mari menyenandungkan malam

Ketika dinding berwarna hitam
Lantai berwarna hitan
Dan langit-langit kamar juga berwarna hitam

Senandung menyusup keluar melewati sela jendela
Menjangkau malam yang juga berwarna hitam

Menyaru riuh nyanyian katak mensyukuri hujan
Mengiring derik-derik serangga di pohon mangga

Senandung selalu mengiring malam mengingsut-menepi

Menyambung-memanjang seperti nafas menyertai detak dan degub

Saat malam, senandung selalu terdengar nyaring
Bahkan pada nadanya yang paling rendah-lembut

Pun serak, merupa teriakan saxophone di sisi julang perempuan bermata muram

Senandung mengalun
Menyertai malam

Menyaru nyaring suara-suara katak
Mengiring derik-derik serangga

| Prambanan | 25 Februari 2019 | 22.00 |

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun