Mohon tunggu...
Diar Lestari Anjarwati
Diar Lestari Anjarwati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswi jurusan sastra Indonesia di Universitas Pamulang..

Ada penulis handal di setiap rahasia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(Tidak) Bertemu

5 Juli 2023   01:09 Diperbarui: 5 Juli 2023   01:11 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jeya melangkah masuk ke dalam kelas, meletakkan tasnya di meja untuk menjadi bantalan tidur. Rasanya waktu bergerak cepat, seakan Junkyu tidak merasakan kasurnya sejak sebulan yang lalu. Kegiatannya tidak berhenti, mulai dari hal kecil hingga acara besar yang berhari-hari.

Pundaknya terasa berat, tapi dirinya tau siapa yang bersandar pada tubuhnya. Suara perbincangan Kamila dan Hara membuatnya kian mengantuk, seakan suara tersebut adalah nyanyian penghantar tidur. Apalagi, Kamila dengan sengaja mengusap kepalanya.

"Je, jangan tidur" Teguran dari Hara membuat Jeya merengek pelan. Dirinya ingin tidur tanpa mendengarkan penjelasan guru.

"Ke UKS aja sana, nanti gua izinin" Itu suara Gamma yang memintanya untuk beristirahat di UKS.

Sepertinya Gamma sadar jika matanya terlihat memerah. Untung saja Gamma tidak memeriksa suhu tubuhnya, karena Jeya merasa jika dirinya akan demam. Tapi semoga saja tidak, Jeya malas mendengar ocehan Gamma.

Pada akhirnya UKS menjadi tempat paling tepat untuk beristirahat. Kamila , sebenarnya hanya mengantarnya saja, karena Jeya sendiri tidak suka di tunggu jika sedang beristirahat. Tak lama setelah Kamila kembali ke kelas, Yuda datang dengan minuman kesukaan temannya, karena sejujurnya Yuda juga ingin bolos pagi ini, berkedok menemani Jeya.

Mereka saling terdiam, Jeya yang berusaha untuk meredakan pusing di kepalanya dan Yuda yang sibuk dengan ponselnya. Sebenarnya ada yang menganggu pikirannya, terlebih ini tentang seseorang. Yuda bukan orang yang temperamental dan mungkin Jeya bisa mendapatkan jawaban yang ia inginkan.

"Yuda, soal Harris--"

"Jangan bahas tuh anak deh, mukanya udah jadi samsak sama Gamma" Sela Yuda.

Jeya kembali terdiam. Sejujurnya banyak hal yang ingin dirinya tanyakan kepada Yuda, perihal mantan kekasihnya. Tetapi, baik Yuda atau Gamma malah menyuruhnya diam dan tidak membahas tentang mantan kekasihnya tersebut. Terlihat dari sorot mata Yuda yang lebih tenang ketika nama Harris di sebut, Jeya memberanikan diri untuk kembali bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun