![[Novel] Musamus Tubuh Kecil Jiwa Besar, Episode 31-32](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2025/08/06/cover-novel-musamus-01-jpeg-tayang-68926a58c925c47a671a9642.jpeg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Banyak yang bilang kalau bertambah berat badan alias gemuk adalah pertanda kebahagiaan dalam pernikahan. Dalam beberapa temuan langsung, memang banyak orang yang tubuhnya tambah berisi ketika sudah menikah. Bahkan ketika seseorang sudah menikah dan memiliki ukuran tubuh yang meningkat, kawan yang sudah lama tidak bertemu akan berujuar, "kamu sekarang gendutan, hebat ya, pasti hidupmu sangat bahagia."
Memang pernyataan bahwa berat badan meningkat karena bahagia dalam pernikahan tidak sepenuhnya salah. Sebab mungkin kenaikan berat badan dipengaruhi oleh ketiadaan beban pikiran akan pentingnya menjaga penampilan. Karena sudah dapat jodoh. Jadi makan semaunya, apa saja yang diinginkan bisa dimakan saat itu juga tanpa harus kontrol berat badan ideal. Toh pasangan sudah menerima apa adanya. Belum lagi, pasangan sering ngajak makan di luar.
Namun itu tidak berarti pula kenaikan berat badan selalu berbanding lurus dengan kebahagiaan. Tidak menutup kemungkinan banyak faktor yang mempengaruhinya.
Dilansir dari hellosehat.com bahwa setidaknya ada sepuluh (10) penyebab kenaikan berat badan. Yaitu disebabkan oleh:
- InsomniaÂ
- PCOS
- Gangguan tiroid
- Penuaan
- Makan sambil melakukan aktivitas lain
- Berhenti merokok
- Menstruasi
- Gagal jantung
- Stres atau depresi, dan
- Penggunaan obat-obatan.
Alasan tambahannya adalah, seseorang yang bertambah gemuk setelah menikah adalah disebabkan kurangnya aktivitas gerak, yang menyebabkan pembakaran kalori dalam tubuhnya terbatas. Malas berolahraga karena mungkin keadaan yang tidak mendukung. Mengikuti pola hidup pasangan yang kurang sehat, tugas pekerjaan rumah yang menumpuk sehingga membuat ia tidak memiliki waktu merawat tubuh dan memperhatikan kesehatannya.
So, masih akan mengaitkan lagi kenaikan berat badan pada kebahagiaan?Â
Alasan gangguan kesehatan yang mempengaruhi kenaikan berat badan nyatanya jauh lebih banyak daripada sekadar alasan karena seseorang bahagia setelah menikah.
Kalau memang gemuk itu bahagia, mengapa saat berat badannya bertambah malah ingin kembali pada ukuran sebelumnya?
Lagi pula, saat seseorang mulai bertambah berat badan justru ia mulai merasakan stres berlebih. Berat badannya pun malah bertambah naik drastis. Itu berarti baju di lemari menjadi tidak muat lagi. Badan mulai tidak nyaman, mudah lelah dan capek dan mudah sakit. Susah bangkit kembali setelah duduk/jongkok. Diajak jalan jauh sedikit mulai ngos-ngosan. Apalagi kalau diajak lari keliling lapangan. Gak bakalan kuat.
Orang yang benar-benar bahagia akan dapat mengontrol aktivitasnya. Pola hidupnya lebih teratur dan akan memiliki banyak waktu khusus untuk berolahraga.
