Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Menangis Lagi

11 Juli 2020   12:30 Diperbarui: 11 Juli 2020   13:21 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Apa kabar anakmu?" tanyaku padanya. 

"Dia baik-baik saja. Bahkan lebih baik dari apa yang aku sangkakan. Dia adalah penguat bagiku, motivasi untuk aku terus berjuang maju."

Mata Lina memejam. Membayangkan anaknya yang kini jauh terpisah jarak ruang dan waktu. 

"Kapan kamu pulang?" tanyaku.

"Pekan depan, aku sudah rindu sama Luna," jawab Lina, "tapi pekerjaan masih menumpuk, belum bisa aku kerjakan semua."

"Selesaikan dulu saja, nanti aku bantu beberapa yang aku bisa," ucapku mencoba menenangkan Lina.

"Iya mas terima kasih."

Lina menghela napas panjang.

"Mas...," gumam Lina.

"Ya, Lin...."

"Terima kasih untuk selalu ada. Sebagai apapun aku akan sangat menghargaimu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun