Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Om Sayang Kamu, Almira

20 Oktober 2018   20:50 Diperbarui: 20 Oktober 2018   21:54 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber poto : habibarham.blogspot.com

"Almira, tolong bersikap dewasalah. Kamu sudah SMA." Dina menghela napas panjang. "Ibu tanya. Jika adikmu yang masih kecil memegang pisau tajam,apa kamu mau diam saja?"

"Tidak lah." Jawab gadis itu ketus.

"Apa yang akan kamu lakukan?"

"Cepet-cepat mengambil dan melarangnya main pisau."

"Kenapa kamu larang main pisau?"

"Ya nanti bisa terluka lah bu, masa gitu saja harus dibahas sih?"

"Sekarang, kamu mengerti kenapa pamanmu melarangmu pulang malam?"

Almira mengangguk. Matanya berkaca-kaca, lalu berhambur memeluk gurunya.

"Sekarang pulang ya, tuh  pamanmu menunggu."

Setelah berdialog yang sanagt alot, membujuk dan membuat gadis keras kepala itu mengerti, akhirnya ia mau melakukan saran Dina untk pulang ikut pamannya lagi. Hampir dua pecan ia bolos sekolah. Banyak yang harus ia selesaikan dan perbaiki.

Wira mengucapkan terima kasih karena Dina telah membantunya menemukan keponakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun