"Almira, tolong bersikap dewasalah. Kamu sudah SMA." Dina menghela napas panjang. "Ibu tanya. Jika adikmu yang masih kecil memegang pisau tajam,apa kamu mau diam saja?"
"Tidak lah." Jawab gadis itu ketus.
"Apa yang akan kamu lakukan?"
"Cepet-cepat mengambil dan melarangnya main pisau."
"Kenapa kamu larang main pisau?"
"Ya nanti bisa terluka lah bu, masa gitu saja harus dibahas sih?"
"Sekarang, kamu mengerti kenapa pamanmu melarangmu pulang malam?"
Almira mengangguk. Matanya berkaca-kaca, lalu berhambur memeluk gurunya.
"Sekarang pulang ya, tuh  pamanmu menunggu."
Setelah berdialog yang sanagt alot, membujuk dan membuat gadis keras kepala itu mengerti, akhirnya ia mau melakukan saran Dina untk pulang ikut pamannya lagi. Hampir dua pecan ia bolos sekolah. Banyak yang harus ia selesaikan dan perbaiki.
Wira mengucapkan terima kasih karena Dina telah membantunya menemukan keponakannya.