Mohon tunggu...
Dian Rahmawati
Dian Rahmawati Mohon Tunggu... Perawat - Dian

Tidak akan berhenti sebelum selesai -- Mahasiswa FIK UI 2020

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Makna "Caring" bagi Perawat di Intensive Care Unit

29 Juni 2021   08:38 Diperbarui: 29 Juni 2021   08:47 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

           Sikap Caring adalah suatu perilaku dimana seseorang memiliki rasa peduli, rasa hormat dan menghargai orang lain. Dengan kata lain, caring memberikan sebuah perhatian yang lebih kepada seseorang. 

Caring sangat penting dalam dunia keperawatan, dengan Caring dapat meningkatkan kualitas Kesehatan pasien dan meningkatkan kepuasan pasien (Behnaz Bagherian, 2017).

"Caring adalah esensi dari keperawatan yang membedakan dengan profesi lain dan mendominasi, mempersatukan serta menjiwai tindakan keperawatan Caring sebagai core (inti) dari ilmu keperawatan yang dikenal sebagai “human science and human care” (Watson, 2008).

          Merawat pasien bukan hanya tentang aspek medis saja. Pasien mungkin akan mengalami stres tentang kondisinya, stres tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan sampai ke proses penyembuhannya. 

Penting bagi perawat untuk merawat secara fisik dan kebutuhan emosionalnya. Menurut Yulianingsih (2015) bahwa perlu diketahui dalam dunia kesehatan terutama di ICU, perawatan intensif atau kritis berhubungan dengan respon manusia terhadap masalah yang mengancam jiwa. 

Untuk memberikan pelayanan yang bermutu, perlu kerjasama tim antara dokter, radiographer, apoteker, analis , gizi dan perawat. Dalam memberikan pelayanan pada pasien kritis, peran caring perawat tentu sangat besar.

Nurse being there every minutes, hours, and days. 

            Menurut American Association of Critical Care (2015), perawat yang bekerja di ICU bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pasien yang sakit kritis dan dalam kondisi tidak sadar ini tetap mendapatkan perawatan yang optimal. 

Pasien sakit kritis adalah pasien yang beresiko tinggi terhadap masalah kesehatan yang mengancam jiwa, kondisi tidak stabil bisa sewaktu-waktu terjadi perubahan kondisi serta tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, karena itu membutuhkan intens asuhan keperawatan. 

Perawat dituntut untuk menjadi seorang change agent, segala kebutuhan pasien digantikan dan dipenuhi oleh perawat, segala bentuk perawatan dilakukan oleh perawat. Sikap empati dan caring akan terbentuk dengan sendirinya sejalan dengan pelayanan yang mereka berikan.

Tujuan dari keperawatan ICU menurut Departemen Kesehatan RI tahun 2006 adalah :

  1. Menyelamatkan nyawa
  2. Mencegah terjadinya perburukan dan komplikasi pada pasien dengan melakukan monitoring yang ketat
  3. Mempertahankan kualitas pasien tetap baik dan mempertahankan kehidupan
  4. Mengoptimalkan kemampuan fungsi organ tubuh pasien
  5. Mengurangi angka kematian dan kecacatan pasien kritis
  6. Mempercepat proses penyembuhan.

Strategi sasaran keselamatan pasien menurut Joint Comission International (2020) yaitu :

  1. Identifikasi pasien dengan benar
  2. Melakukan komunikasi yang terapeutik dan efektif
  3. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang diwaspadai
  4. Memastikan lokasi pembedahan dan prosedur serta pada pasien yang benar
  5. Mengurangi resiko infeksi akibat perawatan kesehatan
  6. Mengurangi resiko cedera.

Kompetensi perawat dalam merawat pasien kritis dan menjaga standar mutu pelayanan dan keselamatan pasien tidak hanya membutuhkan ilmu pengetahuan dan pengalaman saja, tetapi juga sangat dibutuhkan tingkat kepedulian atau sikap caring dalam merawat pasien kritis, yang dapat dilakukan dengan  cara :

  1. Perawat memberikan empati, membina hubungan baik dengan pasien
  2. Memberikan respon time yang cepat ketika ada kegawatan
  3. Melakukan observasi ketat dan memonitor pasien yang terpasang alat bantu nafas
  4. Melakukan mobilisasi secara berkala pada pasien yang tirah baring lama
  5. Merawat luka dengan hati-hati, menjaga keamanan pada pasien yang beresiko jatuh
  6. Mencuci tangan setiap five moment
  7. Menerapkan teknik atraumatic, aseptic, dan asianotic saat melakukan suctioning pada pasien
  8. Memberikan informasi tentang penyakitnya

        Mojataba Vaimoradi (2020) menyebutkan bahwa hal-hal diatas dapat memberikan dampak positif bagi pasien seperti membuat waktu menginap di rumah sakit lebih pendek, perasaan sakit dapat berkurang, cemas berkurang dan  pasien menjadi optimis tentang pemulihannya, mencegah kondisi memburuk, mengurangi terjadinya infeksi seperti Bundle VAP (Ventilator Acquired Pneumonia) dan decubitus serta mengurangi angka kematian.

          Cara lain yang dapat menunjukkan rasa caring perawat antara lain : tersenyum, adanya kontak mata, menyapa pasien, mendengarkan dengan penuh perhatian, menanyakan kepada pasien apa yang mereka butuhkan dan komunikasi yang baik dengan pasien maupun keluarga.

          Hal tersebut dapat diterapkan setiap hari selama perawat melakukan perawatan di ICU misalnya selalu tersenyum dan menyapa nama pasien serta memperkenalkan diri nama perawat setiap sebelum melakukan tindakan ke pasien, tetap menyentuh tangan pasien dan memberitahukan tindakan apa yang akan dilakukan meskipun pasien dalam kondisi tidak sadar. 

Menerapkan komunikasi yang baik kepada  keluarga misalnya dengan menyampaikan kondisi pasien yang tidak stabil dengan bahasa yang mudah dipahami, memberikan kesempatan kepada keluarga untuk menemani klien disaat jam berkunjung, mendengarkan dengan perhatian keluhan pasien dan keluarga. Hal tersebut dapat memberikan kekuatan positif baik bagi keluarga maupun pasien.

         Dengan demikian, caring adalah hati nurani seorang perawat, bagaimanapun beban kerja nya, perawat akan selalu memberikan senyuman dan sentuhan hangat kepada pasien. 

Selain dengan pengobatan medis yang telah diberikan oleh dokter dan juga bantuan alat-alat medis, sentuhan dan rasa peduli dari seorang perawat ICU secara tidak langsung dapat meningkatkan motivasi pasien untuk sembuh, baik pasien yang sadar ataupun tidak sadar. 

Sikap empati dan caring seorang perawat terhadap setiap perubahan kondisi pasien di ICU akan meningkatkan keselamatan pasien, karena keselamatan dan kenyamanan pasien adalah prioritas perawat.

Perawat adalah malaikat, memberikan kasih yang nyata dan tanpa syarat

Refferensi :

American Association of Critical Care. (2015, 11 10). A culture of caring is a culture of curing. Retrieved from American Nurse Journal

Behnaz Bagherian, S. S. (2017). Meaning of Caring from Critical Nurses, Perspective: A phenomenological Study. Journal of Intensive and Critical Care, 3, 3 . doi:10.21767/2471-8505.100092

Mojataba Vaismoradi, S. T.-M. (2020). Nurses' Adherence to Patient Safety Principles: A Systematic Review. International Journal of Environmental Research and Public Health . DOI : 10.3390/ijerph17062028.

Nevada State College. (2018, 1 3). Importance of Care in Nursing. Retrieved 06 01, 2021

Yulianingsih, H. (2015, January 7). Peran Perawat dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Keperawatan Intensif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun