Kewajiban Mengawasi: Pelaksanaan bioteknologi harus diawasi dan diuji secara seksama sebelum dilepas ke masyarakat, serta mempertimbangkan dampak etis dan sosialnya.
Peran Ilmuwan Muslim: Ilmuwan Muslim harus menjadi pelopor dalam mengembangkan teknologi yang beretika, sejalan dengan nilai-nilai Islam dan mengintegrasikan keimanan sebagai pengendali moral.
Contoh Penerapan dan Batasan
Diterima: Rekayasa genetika pada hewan, tumbuhan, dan mikroba untuk meningkatkan hasil pertanian atau menciptakan tanaman unggul, atau untuk tujuan medis seperti pengembangan vaksin, diizinkan selama memenuhi persyaratan di atas.
Dilarang: Penggunaan materi genetik dari manusia dalam rekayasa genetika dilarang karena dianggap melanggar prinsip kehati-hatian dan etika.
Secara keseluruhan, Islam tidak menolak bioteknologi, tetapi memberikan pedoman etika agar pengembangan dan pemanfaatannya selaras dengan prinsip-prinsip syariah dan demi kebaikan umat manusia.
Paradigma islam berkemajuan dan etika profesi Kesehatan bertujuan untuk membebaskan pemahaman Islam dari pandangan sempit dan anti-perubahan, serta menyemaikan nilai-nilai kebenaran, kebaikan, keadilan, kemakmuran, dan keutamaan hidup bagi seluruh umat manusia. Islam Berkemajuan bukan sekadar Islam yang tidak mundur, tetapi cara pandang bahwa Islam adalah fondasi dan inspirasi yang membawa pencerahan, pembebasan, dan peningkatan kualitas hidup umat manusia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI