Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berpuasa, Seniman Menjadi Lebih Kreatif

27 Maret 2023   08:26 Diperbarui: 27 Maret 2023   09:59 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ulasan di atas merangkum aktivitas para seniman menjelang dan pada saat bulan Ramadan berlangsung. Luar biasa otak manusia menjadi kreatif ketika melakukan ibadah puasa.

Ilustrasi otak. Sumber : m.brilio.net/ekodaido
Ilustrasi otak. Sumber : m.brilio.net/ekodaido

Ini lebih lanjut dijelaskan oleh dr. Stephanie Estima, seorang dokter chiropraktik dengan minat khusus pada neurologi fungsional, metabolisme, dan komposisi tubuh bahwa Brain Derived Neurotropic Factor (BDNF) diproduksi pada saat menjalankan ibadah puasa.

BDNF sendiri terkait dengan faktor kognitif otak manusia. Fungsi faktor ini sangat krusial. Beberapa aktivitas seperti pertumbuhan, perkembangan dan kematian sel syaraf dikendalikan oleh faktor ini.

Selain itu faktor ini berkaitan erat dengan pencegahan penyakit degenaratif yang berhubungan dengan kerusakan sel-sel pada sistem syaraf pusat ini.

Mekanismenya adalah ketika puasa maka asupan glukosa dari makanan tidak dipenuhi. Maka tubuh menggunakan lemak yang tersimpan sebagai bahan untuk metabolisme. 

Pada kondisi ini yang berlangsung adalah metabolisme lemak. Hasil dari metabolisme lemak adalah keton. Keton inilah yang digunakan oleh manusia pada saat berpuasa. Jelas dr. Stephanie materi inilah yang sangat dibutuhkan otak.

Menilik lebih kecil dalam lingkup fungsi sel, pemegang kendali pengaturan energi dikenal dengan organel sel mitokondria. Jutaan mitokondria bekerja dalam unit seluler.

Energi yang dihasilkan selama puasa di bawah metabolisme lemak akan berdampak pada fokus dan konsentrasi dalam waktu yang lebih lama pada proses berpikir. Seyogyanya, kemampuan otak dengan segala kreativitasinya tak tergantikan dengan kecerdasan buatan manusia. Tugas kita hanya menjaga fungsinya sebagai wujud syukur.

Sekarang, tidak heran lagi mengapa kita dan para seniman pada ulasan di atas tetap dapat unjuk kreativitas meskipun sedang dalam bulan Ramadan.

Ramadan kareem, Ramadan masanya kita tetap produktif. Terima kasih sudah membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun