Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nuansa Ramadan: 5 Cara Memperingati Hari Air Sedunia 2023 Dari Rumah

22 Maret 2023   12:04 Diperbarui: 23 Maret 2023   08:23 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keragaman di Indonesia. Sumber : freepik.com/billedfab

Pekan ketiga di Bulan Maret 2023 diperingati beberapa momen spesial bagi masyarakat dunia sebagai masyarakat beragama. Hari Raya Nyepi dan Bulan Ramadan sekaligus juga sebuah peringatan Hari Air sedunia Tahun 2023.

Pada peringatan Hari Air sedunia Tahun 2023 PBB berfokus pada isu percepatan perubahan krisis air dan sanitasi. Kampanye global 'Be the Change' menggagas Agenda Aksi Air 2023 yang melibatkan unsur pemerintah, perusahaan, organisasi dan anggota masyarakat. Kampanye juga mendorong masyarakat untuk mengambil peran dalam konsumsi dan kelola air.

Benang merah dari kampanye air sedunia dengan perayaan keagamaan Nyepi dan Ramadan yakni peran individual menjaga dan memastikan sumber daya air berkelanjutan. Sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Air dan sanitasi bagi umat beragama sangat krusial. Tentunya sebelum beribadah kita butuh dalam keadaan bersih (tidak bernajis). Kebiasaan efisien mengkonsumsi sumber daya air dapat diupayakan mulai dari rumah dalam mendukung ibadah masyarakat.

Berikut disajikan 5 upaya memperingati hari air dari rumah :

1.  Sanitasi dari rumah

Rutin membersihkan rumah (manyapu, mengepel dan membersihkan permukaan benda) termasuk dalam contoh menjaga sanitasi lingkungan. Air digunakan dalam jumlah cukup untuk memudahkan aktivitas ini. 

Tentunya jika rumah bersih ibadah pun semangat. Tidak jarang juga menjelang Ramadan kita membersihkan rumah ataupun tempat ibadah lebih instensif demi kenyamanan bersama. Rumah dan peralatan ibadah yang bersih menunjang kelancaran ibadah.

Di samping itu peralatan shalat seperti mukenah, sajadah, peci misalnya harus lebih rutin dibersihkan dengan meningkatnya frekuensi ibadah. Ada ibadah wajib dan sunnah. Bertambahnya frekuensi ibadah, alat ibadah butuh dibersihkan lebih rutin, tentu meningkatkan kuantitas air bersih yang dibutuhkan. 

2.  Kelola barang tidak terpakai menghindari tumpukan

Tidak sedikit tips dan trik sering dibagikan untuk mengelola stres salah satunya dengan menyederhanakan benda yang kita simpan. Benar-benar yang kita butuhkan saja. Tumpukan barang dapat dikelola mulai dari kamar pribadi kita maupun ruang mana saja yang butuh sentuhan lebih awal.

Semakin sedikit barang yang ditumpuk maka kemungkinan jumlah debu yang menempel akan berkurang.

Apakah jika barang yang Anda simpan hanya yang dibutuhkan saja berdampak pada semangat beribadah? Silahkan riset terlebih dahulu dan kita temukan jawabannya bersama.

3.  Hemat air

Sedikit berbeda dengan poin pertama. Poin ketiga ini lebih dikhususkan pada hemat pemakaian air dalam kondisi keguanaannya untuk kepentingan ibadah. Berwudhu, mandi, memasak untuk hidangan sahur dan berbuka puasa, semua aktivitas ini membutuhkan air dan pemakaian yang bijak.

4.  Kelola sampah

Anggaplah sampah adalah aib kita. Maka sampah harus kita sembunyikan. Sebagimana dosa, aib juga harus disembunyikan. Tidak mungkin berbuat dosa dan aib terang-terangan, malu dong. Artinya apa? bijak kelola sampah kita. Jangan sampai sampah kita menimbulkan bau sehingga menjadikan suasana tidak nyaman.

5.  Menanam tanaman

Menanam dan merawat tanaman bagi penulis juga merupakan bentuk ibadah. Kita membiarkan makhluk lain tumbuh dan ikut bertasbih atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan merawat mereka tentunya kita sudah juga turut berbuat kebajikan, apalagi ketika Ramadan tiba. Jangan sampai seumur hidup tak pernah menanam sebatang pohon. Menurut pandangan penulis, masuklah kita pada kaum yang merugi.

Proses menanam dan merawat pohon membutuhkan air. Kebutuhan air selama pertumbuhan tanaman melatih kita untuk merawat bumi dengan efisiensi penggunaan air bersih.

Menyiram tanaman tidak selamanya harus dengan air bersih, asal kita yakin dalam air tersebut tidak mengandung racun tanaman, sah saja dipakai kembali (reuse concept).

***

Penulis mengembangkan ulasan dengan perspektif dan contoh ibadah Agama Islam. Terdapat gap disini untuk ulasan mendalam pada ibadah umat yang merayakan Nyepi. Penulis merasa fakir ilmu untuk mengurai ibadah umat lain berkaitan dengan penggunaan air bersih. Semoga teman lain dapat menyempurnakan.

Selamat memanfaatkan air dengan bijak. Selamat beribadah bagi umat yang merayakan. Salam.

Referensi

https://www.detik.com/jabar/berita/d-6629062/tema-hari-air-sedunia-2023-dan-cara-memperingatinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun