Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Temuan "Tidak Sengaja" Ilmuwan Mikrobiologi

8 Februari 2023   06:33 Diperbarui: 8 Februari 2023   08:11 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi serendipity. Sumber : chameleon.io/

Setelah serangkaian identifikasi jamur, Fleming menyimpulkan bahwa hanya jamur spesies Penicilium notatum yang memperlihatkan fenomena zona jernih disekitar bakteri Staphylococcus. Ia memberi nama Penicillin, sesuai dengan nama jamur yang diidentifikasi.

Beberapa kali ia mengulang eksperimennya dengan kondisi yang divariasikan dengan mikroba uji lain selain Staphyloccus, kemudian juga menguji in vivo terhadap hewan uji tikus dan kelinci untuk melihat toksisitasnya.

Pada akhirnya dia menyimpulkan bahwa tidak semua jamur yang ditemukannya dalam cawan petri secara tidak sengaja itu dapat menghasilkan antibakteri. Antibakteri diilustrasikan dengan zona jernih di sekitar bakteri, dimana bakteri tidak dapat tumbuh mendekati jamur. Oleh sebab terdapat bahan yang dikeluarkan intraseluler.

2. Mikroba pengurai plastik

Temuan ini diawali dengan ketertarikan dua orang ilmuwan asal Indonesia Sir Ilham Akbar dan Hamzah Junior terhadap masalah lingkungan khususnya sampah plastik.

Tergabung dalam sebuah proyek besar dalam Petroleum Alternative (PA) Project pada SC research and laboratory mengolah materi nondegradable menjadi energi alternatif.

Kendala yang dialami keduanya menyangkut penggunaan senyawa kimia logam yang biasa paling reaktif dalam mengurai plastik yaitu Hg2OH2,  logam toksik bagi lingkungan. Meskipun akumulasinya dalam jumlah kecil di lingkungan tetapi menjadi tragedi keracunan besar jika sampai pada rantai konsumsi manusia, akibat akumulasi di tanah ataupun air.

Keduanya melakukan trial and error terhadap beberapa senyawa kimia siklis alternatif Helisena, Antrasena dan Fenantrena juga Feniletilamina dengan 15 gram sampel plastik.

Mereka berekspektasi besar terhadap hasil, namun yang diperoleh kegagalan di hampir setiap pengujian. Setiap tabung berisi sampel plastik yang menurut mereka gagal eksperimen ditempelkan label "waiting for success".

Junior menimbang tabung berisi plastik satu persatu, sesuatu terjadi ketika massa plastik ternyata berkurang 27 % dari massa awal.

Simpulan awal mereka, terdapat mikroba yang termutasi karena bahan kimia, mikroba tersebut subur dalam kultur beberapa saat. Reaksi yang ditunggu mengeluarkan mengeluarkan enzim pengurai plastik. Enzim mikroba tersebutlah yang menurunkan massa plastik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun