Mohon tunggu...
Diannisa Latifah
Diannisa Latifah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kopi dan Sebuah buku novel karya Tere Liye

16 Oktober 2025   11:30 Diperbarui: 16 Oktober 2025   10:47 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: foto potret kolase buku pribadi

Di meja ada segelas kopi  dan buku .
Aromanya mengepul perlahan.
seperti percakapan sederhana di sebuah ruangan.

Novel yang ku baca saat ini, bukan sekadar kisah yang ditulis indah,
melainkan percakapan antara nurani dan waktu.
Penulis Tere Liye menyusun realitas kata dengan ketenangan.
Seolah mengajak pembaca, merenungi makna .

Rasa pahitnya  kopi, aku ajak berbaur untuk menemani  waktu.

Dari rasa pahitnya kopi, aku belajar.

Bahwa setiap tegukan adalah bentuk penerimaan.
Bahasa Tere Liye mengalir seperti suara air sungai.
tenang, jernih, membawa kedalaman.
Setiap paragraf menjadi ruang untuk berhenti sejenak,
memahami makna kasih dan waktu,

Objek kegiatanku mungkin hanya ilusi.
Namun membawa ingatan, serta tempat asalnya.
Bagaikan tumbuh  dengan refleksi dan ketidaksempurnaan.
Kopi dingin tinggal separuh, buku aku tutup perlahan.
Namun kata-kata itu tetap hidup dalam benak dan perjalanan .

Purwokerto, by DLA

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun