Mohon tunggu...
Diannisa Latifah
Diannisa Latifah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang Mahasiswa studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Jadi Tuh Barang : Cerminan Soal Anak Muda Di Tengah Godaan Dunia Instan

20 September 2025   17:56 Diperbarui: 20 September 2025   18:09 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar:www.cna.id

Film Jadi Tuh Barang garapan Kehmal Pahlevi hadir dengan nuansa cerita yang dekat dengan realitas kehidupan masyarakat. Judulnya yang unik langsung mengundang rasa penasaran, seolah menantang penonton untuk mencari tahu makna di balik kata-kata tersebut. Film ini berangkat dari keresahan sosial yang sering ditemui sehari-hari, terutama tentang masalah ekonomi, gaya hidup, serta pergaulan anak muda yang sering kali menjerumuskan pada pilihan hidup yang salah.

Jalan cerita Jadi Tuh Barang berfokus pada pada Bonar (Oki Rengga), pemuda yang sedang terpuruk secara emosional dan ekonomi. Hidupnya makin kacau setelah diputuskan oleh sang pacar, Cantika (Beby Tsabina), karena dianggap tidak serius dalam hubungan. Di saat yang bersamaan, Bonar juga terbebani oleh kondisi keluarganya yang tidak stabil secara finansial. Untungnya, Bonar tidak sendiri. Ia punya dua sahabat sejati, Awang (Dicky Difie) dan Wongso (Steven Wongso), yang kehidupannya juga sedang berada di ujung tanduk. Awang harus memutar otak demi menopang ekonomi keluarganya, sementara Wongso sedang terlilit kerugian akibat investasi yang gagal. Dalam keputusasaan, ketiganya bertemu dengan Zara (Arafah Rianti), perempuan misterius yang menawarkan pekerjaan tak biasa: menjadi pawang hujan. Meskipun awalnya mereka menganggap pekerjaan ini terlalu mistis dan klenik, kebutuhan uang memaksa mereka untuk menerimanya. 

Kekonyolan demi kekonyolan terjadi ketika Bonar, Awang, dan Wongso mulai menjalani peran sebagai pawang hujan amatiran. Mereka bahkan belajar langsung dari sosok sakti bernama Ki Rengga (Arief Didu) yang dikenal mahir dalam urusan supranatural. Di balik misi cari uang, Bonar punya misi pribadi: ia ingin segera melamar Cantika dan meyakinkan ibunya (Nurul Arifin) bahwa dirinya layak. Namun rencananya tidak mudah, karena muncul sosok pria saingan bernama Arnold (Ge Pamungkas), pria mapan yang sudah lebih dulu mendapat simpati dan restu dari ibu Cantika. 

Dari segi sinematografi, film ini berhasil menangkap suasana urban yang keras sekaligus penuh ironi. Latar kota, dengan hiruk-pikuk dan sisi gelapnya, menjadi simbol betapa kerasnya perjuangan hidup di zaman sekarang. Namun, bukan sekadar hiburan, film ini menyuguhkan cermin sosial bagi penonton, agar lebih peka terhadap fenomena yang mungkin terjadi di sekitar kita.Nilai moral yang bisa diambil dari Jadi Tuh Barang cukup kuat. Pertama, film ini mengingatkan bahwa jalan pintas tidak pernah membawa hasil yang baik dalam jangka panjang. Kedua, pentingnya keluarga dan lingkungan positif dalam menjaga seseorang agar tidak salah melangkah. Ketiga, film ini juga menegaskan bahwa setiap orang selalu punya kesempatan untuk berubah selama ada kemauan.

Seacara keseluruhan , Jadi Tuh Barang adalah film yang membalut kritik sosial  dan kegelisahan anak muda dalam kemasan komedi. Film itu  mengangkat isu - isu nyata yang sesuai dengan keadaan sekarang : sulitnya mencari pekerjaan, perbedaan kelas sosial, tekanan orang tua hingga pertaruhan harga diri dalam percintaan. Di balik humornya, film ini menyodorkan refleksi, apakah kita hanya akan dianggap berharga ketika sudah "jadi barang", ataukah proseses jatuh bangun itu yang mebuat kita berharga ?. Pertanyaan inilah  yang membuat film ini bukan hanya dijadikan hiburan melainkan untuk dijadikan renungan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun