Sejauh ini pertambahan kasus baru Covid-19 cukup tinggi, berdasarkaan data pada Sabtu (1/8/2020) terdapat 1.560 orang yang tercatat sebagai kasus baru penderita Covid-19.
Ini mungkin karena tidak direalisasikannya protokol normal baru yang telah dijalankan selama 2 bulan terakhir di beberapa provinsi. Padahal tujuan normal baru untuk memperkuat dari sisi kesehatan dan ekonomi, dalam hal ini pelaksanaan kegiatan sehari-hari haruslah mengikuti beberapa aturan demi maksimalnya pencegahan terhadap Covid-19. Namun sangat disayangkan beberapa orang masih acuh tak acuh atau bahkan kurang pengetahuan tentang hal ini.
Dalam protokol normal baru, hal yang dianggap cukup wajib adalah penggunaan masker. Salah satu masker yang cukup populer dalam masyarakat yaitu masker kain. Kepopuleran masker kain dikarenakan harganya yang murah dan dipandang hemat karena dapat digunakan berulang-ulang setelah dicuci. Namun bagaimana pendapat WHO terkain masker kain untuk masyarakat umum?
Dilansir pada website resmi WHO (7/6/2020), masker merupakan langkah atau strategi komprehensif dalam meminimalisir korban Covid-19. Sedangakan masker kain nonmedis masih belum terbukti keefektivitasnya sehingga WHO tidak merekomendasikannya digunakan secara luas oleh masyarakat umum jika tujuannya untuk pencegahan terhadap Covid-19. Namun pada tempat dimana penjagaan jarak 1 meter tidak dimungkinkan, seperti di tempat ramai atau alat transportasi -- WHO menyarankan pemerintah mendorong masyarakatnya untuk memakai masker non-medis.
Adapun komposisi masker kain non-medis menurut WHO :
* lapisan dalam berupa bahan penyerap seperti katun
* lapisan tengah berupa bahan tanpa tenun seperti polipropilena
* lapisan luar berupa bahan yang tidak mudah menyerap, seperti poliester atau campuran poliester
Tak hanya komposisi masker kain, masker kain memerlukan penggunaan dan perawatan tertentu. Selain itu, WHO juga menuturkan penggunaan masker saja tidak cukup dalam melindungi diri dari Covid-19. Perlu diterapkan secara disiplin jaga jarak minimal 1 meter.
Sumber :
