Mohon tunggu...
Diana Restiani
Diana Restiani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa Kabar Musik Daerah bagi Generasi Z?

21 April 2018   00:58 Diperbarui: 25 April 2018   19:10 1544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang kita ketahui, setiap 09 Maret ada hari besar Nasional yang setiap tahun kita peringati di Indonesia, yaitu Hari Musik Nasional (HMN). Hari Musik Nasional dikeluarkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun tahun 2013 melalui Keppres No 10 Tahun 2013. 

Pemilihan tanggal perayaan Hari Musik Nasional memiliki makna tersendiri. Diketahui, 9 Maret bertepatan dengan hari lahir salah satu Pahlawan Nasional yang merupakan pencipta lagu kebangsaan. 

Wage Rudolf Soepratman yang merupakan pencipta lagu Indonesia Raya. Hari Musik Nasional ini dikeluarkan untuk mengapresiasi karya-karya kreatif anak bangsa juga membuat masyarakat ikut menjunjung rasa bangga terhadap musik Indonesia.

Lagu adalah sebuah bentuk lain dari kehidupan, banyak sekali orang yang menyukai lagu, hampir semua masyarakat Indonesia pasti menyukai lagu, dari kalangan dewasa sampai anak-anak. 

Akan tetapi rata-rata lagu yang mereka suka dengarkan itu merupakan lagu-lagu kekinian yang hampir di setiap radio dan televisi pasti memutarkannya yang tanpa kita sadari efek dari itu semua adalah hampir punahnya Lagu Daerah saat ini di kalangan remaja. Seperti yang kita tahu bukan lagi Generasi Milenial yang menguasai negeri ini, saat ini ada Generasi Z yang sedang akrab di telinga masyarakat Indonesia. 

Generasi Z dikenal sebagai karakter yang lebih tidak fokus dari Milenial, tetapi lebih serba bisa, lebih individual, berfikiran lebih terbuka, dan lebih akrab dengan teknologi. 

Akan tetapi kedekatannya dengan teknologi ini yang membuat semakin berkurangnya pengetahuan Generasi Z terhadap hal yang bersinggungan dengan Tradisional. Rata-rata mereka pengguna teknologi lebih sering menggunakannya untuk chatting, bermain game atau sekedar tegur sapa di sosial media .

Lagu Daerah, anak muda zaman sekarang sangat jarang yang mengetahui lagu-lagu daerah Indonesia, bahkan lagu dari daerahnya sendiri pun belum tentu mereka ketahui. 

Saya mencoba berbincang sedikit dengan anak-anak yang biasa bermain di depan rumah saya sekitar 5 anak yg rata-rata mereka sedang duduk di bangku sekolah dasar kelas 6 sampai sekolah menengah pertama  kelas 1, untuk mengetahui langsung perkembangan lagu daerah di kalangan anak-anak zaman sekarang. Saya mencoba untuk menanyakan sebanyak apa lagu daerah yang mereka ketahui. 

Nyatanya hampir dari mereka semua hanya mengetahu beberapa judul Lagu Daerah dan mereka butuh waktu untuk mengingat lagu apa saja yang mereka sebutkan. Ketika saya mencoba salah satu dari mereka untuk  menyanyikan lagu-lagu yang mereka sebutkan tadi, akan tetapi dari mereka semua bilang "aku tidak hafal liriknya", "lupa nadanya", salah satu dari mereka yang hafal akan tetapi hanya beberapa bait dari lagu tersebut.

 Contohnya lagu daerah Gundul-Gundul Pacul, mereka yang rata-rata berumur 11-13 tahun hanya hafal 1 bait dari lagu daerah gundul-dundul pacul. Lagu gundul-gundul pacul yang merupakan lagu daerah jawa tengah ini memiliki lirik yang sedikit seharusnya sangat mudah untuk mereka menghafalnya, saya juga sempat menanyakan kepada mereka, "Apa yang membuat mereka enggan untuk mengetahui atau hanya sekedar mendengarkan Lagu Daerah" jawaban mereka pun cukup membuat saya terkejut karena sebagian dari mereka menjawab "Bosen mba dengernya, lagunya kuno sudah pernah dibahas juga sama guru aku di sekolah". 

Saya cukup kaget saat itu tapi saya mencoba untuk membuat mereka tetap santai berbincang dengan saya. Lalu saya mencoba bertanya kembali "Apa lagu yang kalian suka saat ini?", mereka pun menjawab "aku suka lagu yang di aplikasi TIK TOK mba, sosweet-sosweet lagunya", "aku suka lagu inggris mba yg lagunya Ed Sheeran", "saya hafal mba lagu Despacito", "aku suka lagu-lagu galau Indonesia mba". 

Luar biasa ya perkembangan anak zaman sekarang, mereka rata-rata pintar dalam menyanyikan lagu dalam bahasa asing yang menurut saya lebih sulit untuk di hafal untuk anak seumuran mereka,  mereka menyukai dan hafal lagu-lagu tersebut sehingga membuat lagu daerah hampir tersingkirkan dari kehidupan mereka. 

Kemudian saya mencoba untuk menanyakan kembali kepada mereka tentang "Dari mana mereka tau lagu-lagu itu?" dan jawaban mereka "dari instagram mba", "aku tau karna di sekolah setiap istirahat suka putar lagu di radio sekolah", "aku tau dari acara tv yang suka muterin lagu-lagu barat mba". 

Saya menyimpulkan sendiri bahwa terbiasa mereka mendengar lagu-lagu Barat yang diputar hampir di setiap televisi, radio, tempat rekreasi, radio sekolah, bahkan isi dari playlist ponselnya merupakan lagu-lagu pop barat sehingga menjadikan anak Generasi Z ini hampir melupakan lagu-lagu Daerah yang merupakan lagu khas dari negeri ini. Juga kecanggihan teknologi sedikit banyak berpengaruh juga atas tertinggalnya Lagu Daerah di kalangan Generasi Z.

Sungguh miris mendengarnya mengetahui remaja zaman sekarang menganggap lagu tradisional adalah hal yang kuno, musik yang ketinggalan zaman dan mereka menganggap itu patut untuk dilupakan. Remaja zaman sekarang lebih bangga apabila mereka bisa menyanyikan lagu barat dengan fasih ketimbang menghafal lirik lagu daerah yang berasal dari negaranya sendiri yaitu Indonesia. 

Kalau dahulu saat saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar tahun 2005-2010, Radio sekolah selalu memutarkan Lagu Daerah untuk menemani waktu istirahat saya, sampai kemudian saya lulus dan duduk di bangku SMP lagu-lagu Daerah itu sudah mulai jarang saya dengar dan hampir terlupakan sampai sekarang ini.

Bukan hanya faktor lingkungan dan teknologi yang membuat hampir dilupakannya Lagu Daerah, tapi juga kurangnya rasa peduli kita terhadap kebudayaan yang ada di Indonesia ini. 

Remaja zaman sekarang lebih memilih mempelajari segala sesuatu yang berbau modern bahkan sampai bergaya hidup ke barat-baratan. Padahal apabila sampai hilangnya kebudayaan Indonesia ini khususnya Lagu Daerah, kita sudah tidak mempunyai ciri khas tersendiri. Indonesia sudah memiliki ragam macam daerah,suku,budaya,bahasa. 

Apabila suatu saat Lagu Daerah dilupakan bagaimana Indonesia mau menjadi negara yang penuh dengan warna-warni kebudayaan. Mari kita lestarikan budaya Indonesia ini dengan memulai mencintai Lagu Daerahnya, jangan sampai kebudayaan kita punah tanpa bekas dan hanya menjadi legenda belaka yang nantinya juga akan terhapus dari memori anak cucu kita, atas nama moderenitas dan kemajuan zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun