kondisi awal yang terjadi di TK Jati Asih dalam pembelajaran motorik kasar dengan menggunakan kegiatan senam irama diperoleh nilai 38,52% dengan rata-rata nilai 1.35 (Belum Berkembang) yang artinya bahwa sangat membutuhkan perubahan dalam pembelajaran kemampuan motorik kasar melalui kegiatan senam irama.
- siklus 1
siklus I perolehan nilai rata-rata kemampuan motorik kasar anak usia dini adalah 1.42 dengan presentase kemajuan sebesar 40.39%. Kondisi ini menunjukan bahwa pencapaian nilai masih di bawah kriteria penilaian minimal yang ditetapkan yaitu 2.5, oleh sebab itu penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya yaitu siklus II. siklus I perolehan nilai rata-rata kemampuan motorik kasar anak usia dini adalah 1.42 dengan presentase kemajuan sebesar 40.39%. Kondisi ini menunjukan bahwa pencapaian nilai masih di bawah kriteria penilaian minimal yang ditetapkan yaitu 2.5, oleh sebab itu penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya yaitu siklus II.
- siklus 2
siklus II perolehan nilai rata-rata kemampuan motorik kasar anak usia dini adalah 1.80 dengan presentase kemajuan sebesar 51.07%. Kondisi ini menunjukan bahwa pencapaian nilai masih di bawah kriteria penilaian minimal yang ditetapkan yaitu 2.5, oleh sebab itu penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya yaitu siklus III. ketuntasan belajar pada siklus II dalam upaya meningkatkan kemampuan mototik kasar anak usia dini melalui kegiatan senam irama masih belum menunjukan hasil yang maksimal hal ini terlihat dari nilai rata-rata ketuntasan belajar 1.80 dengan prentase 51.07%, sedangkan kriteria ketuntasan belajar yang telah ditetapkan dengan nilai maksaimal 2.5 atau 70%.
- siklus 3
Pada siklus III dalam penilaian kemampuan motorik kasar anak usia dini melalui kegiatan senam irama mengalami perubahan yang signifikan sesuai harapan. Rata-rata nilai kemampuan motorik kasasr pada siklus I baru mencapai 1.42, siklus II naik 0.38 hingga menjadi 1.80 dan pada siklus II naik lagi 0.82 menjadi 2.62 dengan presntase kemajuan dari 40,39% pada siklus I naik 10,68% menjadi 51,07% pada siklus II, dan pada siklus III naik lagi 23,34% hingga menjadi 74,41%. Hal ini berarti telah melebihi target kriteria minimal. Oleh karena itu penelitian berhenti sampai siklus III. ketuntasan belajar pada siklus III dalam upaya meningkatkan kemampuan mototik kasar anak usia dini melalui kegiatan senam irama sudah menunjukan hasil yang maksimal hal ini terlihat dari nilai rata-rata ketuntasan belajar 2.62 dengan prentase 74.41%, sedangkan kriteria ketuntasan belajar yang telah ditetapkan dengan nilai maksimal 2.5 atau 70%. Oleh karena itu maka penelitian berhenti sampai siklus III.
Tabel 1.1
Ketuntasan Belajar Anak dalam Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini
NO
Uraian
Kondisi Awal
Hasil Siklus I
Hasil Siklus II