Mohon tunggu...
diana ekawati
diana ekawati Mohon Tunggu... Karyawan

Mencoba mengungkapkan segala rasa lewat kata-kata yang indah namun bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Love

Jodohku adalah Teman Sekolah dari SD sampai SMA

22 Agustus 2025   09:29 Diperbarui: 22 Agustus 2025   09:50 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jodohku adalah Teman Sekolah dari SD sampai SMA (Sumber: Foto Pribadi)

Jodoh itu unik.

Tak pernah terbayangkan, juga tak pernah terlintas dalam pikiranku.

Ratusan purnama yang lalu, dia melamarku.

Tetangga rumahku, teman sekolah dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas.

Tak pernah ada rasa sebelumnya. Tak pernah menjalin hubungan dekat sebagai kekasih. Hanya saling kenal dan satu sekolahan.

Hmm....jodoh memang rahasia Illahi ya.

Awalnya aku ragu. Tak pernah kutahu sifat aslinya. Yang kukenal hanya sedikit karakternya ketika sama-sama bersekolah dulu.

Tapi aku percaya--apa pun yang ditakdirkan untukmu, tidak akan melewatkanmu--termasuk urusan jodoh.

Proses mengenal antara aku dan dirinya, dimulai ketika janji suci pernikahan menjadi pengikatnya.

Dia tidak menuntut aku sebagai pasangannya untuk menjadi sempurna. Dia menerima aku dengan segala kelebihan dan kekurangan, bahkan mencintainya karena keaslian itu. 

Dia tetap mendukung aku untuk berkembang, dan maju sesuai dengan kemampuanku. Sampai sekarang, restu dan izinnya untuk aku bekerja menjadi pendukung utama aku meraih karier.

Tentu saja konflik hadir dalam rumah tangga kami.

Perjalanan cinta ini, tidaklah mudah. Terkadang berliku dan terjal, penuh kerikil tajam.

Komunikasi adalah kunci utama dalam menyelesaikan masalah yang datang. Suamiku tahu bagaimana menyampaikan pikiran dan perasaannya dengan jelas. Dia juga tahu cara mendengarkan dengan penuh perhatian. 

Hari-hari kami isi dengan berbagi cerita, mimpi, hingga ketakutan. Tapi semua itu justru menciptakan kedekatan yang kuat dalam pernikahan. Tawa, canda ria, bahkan juga air mata mengisi waktu demi waktu yang dijalani bersama.

Kini...ratusan purnama sudah kami lewati. Dia masih tetap setia dan memegang komitmen.

Dia hadir bukan hanya saat keadaan bahagia, melainkan juga ketika badai datang. Tetap bertahan meski ada tantangan.

Kami berjuang bersama demi mempertahankan rumah tangga.

Hingga hari ini, kami terus belajar. Karena pernikahan itu adalah saling memahami, saling memaafkan, dan tetap saling mencintai meski ada ribuan alasan untuk menyerah.

Aku dan dia, tidak mencari yang sempurna.

Cukup hanya yang menemani sampai akhir usia. Senantiasa berjanji untuk tidak akan pernah meninggalkan luka.

Semoga pernikahan ini selalu diberikan ketenangan, penuh cinta, dan dilimpahi Rahmat hingga ke Surga Allah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun