Mohon tunggu...
Diana Arnita
Diana Arnita Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Akuntansi

Syukuri Jalani Nikmati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menunggu mati

12 Juni 2020   13:27 Diperbarui: 12 Juni 2020   13:28 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terlihat senja mulai menepi 

Berganti malam gulita ditemani sebuah duri

Dalam bayangan ku peluk duri itu hingga melukai 

Terus menembus tebalnya sweater lalu kulit ini 

Duri itu tampak tersenyum puas melihatku berdarah-darah

Dia bertepuk tangan setelah berhasil membuatku tak berdaya

Melihatku lemah di pojokan dinding dingin 

Dia melangkah menghampiri

Untuk apalagi tanyaku dalam hati 

Apakah ia ingin melukai lagi 

Aku tertunduk takut, aku menahan nafas, mataku terpejam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun