Terlihat senja mulai menepiÂ
Berganti malam gulita ditemani sebuah duri
Dalam bayangan ku peluk duri itu hingga melukaiÂ
Terus menembus tebalnya sweater lalu kulit iniÂ
Duri itu tampak tersenyum puas melihatku berdarah-darah
Dia bertepuk tangan setelah berhasil membuatku tak berdaya
Melihatku lemah di pojokan dinding dinginÂ
Dia melangkah menghampiri
Untuk apalagi tanyaku dalam hatiÂ
Apakah ia ingin melukai lagiÂ
Aku tertunduk takut, aku menahan nafas, mataku terpejam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!