Mohon tunggu...
Diana Artha
Diana Artha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Sultan Agung

Saya seorang mahasiswa salah satu universitas swasta di Semarang dengan program studi Pendidikan Matematika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan antara Konsep Matematika dengan Baju Adat Masyarakat Melayu Riau

12 Januari 2023   16:00 Diperbarui: 12 Januari 2023   16:01 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Titik Romandhonah, Muhammad Ridho Alfadillah, Diana Artha Dahliaty

Terbentuknya Provinsi Riau merupakan perpecahan dari Riau Daratan dan Riau Kepulauan. Riau Daratan kini lebih dikenal dengan sebutan Provinsi Riau sedangkan Riau Kepulauan yang kini lebih dikenal dengan sebutan Provinsi Kepulauan Riau (KEPRI) (Nurhikmah, Febrian, & Fera, 2019). 

Provinsi Riau memiliki baju adat khas daerahnya sendiri yaitu kebaya labuh dan teluk belanga yang memiliki corak khas tersendiri (Hasanuddin, 2017). Karena masih kurangnya rasa cinta masyarakat terhadap budaya lokal yang mereka miliki dan juga ketidaktahuan mereka tentang potensi apa yang sebenarnya tertanam dalam corak ukiran khas Melayu sehingga jarang sekali adanya eksplorasi mengenai potensi-potensi budaya tersebut apabila ditinjau lebih lanjut dari aspek intelektualitas budaya setempat. 

Salah satu tolak ukurnya adalah aktivitas matematis yang mungkin ada dalam praktek kehidupan masyarakat. Hal ini sering dikenal dengan istilah etnomatematika. 

Menurut (Barton, 2006) ethnomathematics mencakup ide-ide matematika, pemikiran dan praktik yang dikembangkan oleh semua budaya. Matematika yang indah dapat ditemukan melalui artefak budaya. Misalnya pola-pola geometris yang ditemukan seni arsitektur (Abas, 2001), songket (Embong, Maizan, & Aziz, 2010), dan anyaman. 

Pengaitan keindahan pola-pola geometris semacam ini dengan matematika bermuara pada pengaitan antara matematika dan budaya. Sebagai hasil dari perkembangan budaya yang berbeda, matematika memungkinkan memiliki bentuk yang berbeda dan sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat penggunanya. 

Etnomatematika juga dapat ditemui pada perancangan busana melayu., khususnya rancangan busana cekak musang.

Keterangan:

AB = CD = ½ lebar bahu

AD = BC = Labuh baju

CE = Lebar pangkal lengan

CG = EF = Labuh lengan

GF = 1/2 bukaan tangan

EH = 1/2 inci

EB= IJ = Panjang pesak

EI = Lebar pesak atas (2 -2 1/2) inci (boleh diubah)

BJ = Lebar pesak bawah (4-4 1/2) inci (boleh diubah)

IK = IL = 3 inci ukuran kekek

DM = naikkan 1/4 inci

MP= DQ= NO= 1/6 leher - 1/4 inci

DN= QO= 1/6 leher + 1 inci

NR= 1/2 ukuran leher

Untuk labuh baju dibuat dengan dasar bentuk geometris persegi panjang, dengan pola-pola yang sejajar seperti AB = CD yang diambil dari ukuran 1/2 lebar bahu . 

Sedangkan untuk labuh baju terdapat pola kesamaan AD = BC. Selain itu terdapat beberapa rumusan untuk membentuk pola leher, untuk 1/2 lebar bukaan kerah baju MP = DQ = NO = 1/6 lingkar leher - 1/4 inci, Sedangkan untuk tinggi bukaan kerah diperoleh dengan rumusan DN = QO = 1/6 lingkar leher + 1 inci. Jadi, berdasarkan pada pemaparan dan ilustrasi di atas, dapat dilihat bahwa masyarkat melayu Riau telah mengaplikasikan konsep-konsep matematika dalam perancangan busana.

Pola geometris pucuk rebung pada dasarnnya berbentuk pola segitiga. Ketika diintegrasikan dengan seni ukir makan pola pucuk rebung akan menjadi sangat lentur dan indah. Pola pucuk rebung ini diambil dari pola tunas banmbu yang baru tumbuh.

Pakaian adat Riau untuk laki-laki disebut baju teluk belanga. Pada penutup kepala baju teluk belanga yang dipakai oleh laki-laki ini jika dibentangkan akan memiliki bentuk segitiga sama kaki.

Pada kalung atau hiasan leher yang digunakan oleh pengantin dalam baju adat Riau memiliki konsep matematika yaitu terdapat bentuk bangunan datar yaitu bentuk segi enam seperti yang terlihat pada lingkaran kuning, jika dibagi menjadi beberapa bagian, maka akan terbentuk persegi panjang dan dua buah segitiga sama kaki.

Salah satu motif yang terdapat pada baju pengantin pria dan wanita pada pakaian adat Riau yaitu bentuk bangun datar yaitu corak yang berbentuk belah ketupat seperti yang terlihat pada lingkaran berwarna kuning.

Terdapat motif yang terdiri atau tersusun dari gabungan beberapa bentuk segitiga,sama kaki, bentuk segitiga sama kaki tersebut disusun atau dihubungkan melalui bagian kedua buah sudut segitiga yang saling menyatu seperti yang terlihat pada lingkaran berwarna kuning. Berikut adalah ilustrasi dari motif tersebut.

Provinsi Riau memiliki baju adat khas daerahnya sendiri yaitu kebaya labuh dan teluk belanga yang memiliki corak khas tersendiri. Ethnomathematics mencakup ide-ide matematika, pemikiran dan praktik yang dikembangkan oleh semua budaya. 

Matematika yang indah dapat ditemukan melalui artefak budaya. Pada pakaian adat Riau terdapat beberapa bentuk yang menggunakan konsep matematika, diantaranya ialah pada rancangan busana cekak musang, motif pucuk rebung pada baju adat Riau, bentuk segitiga pada penutup kepala baju teluk belanga, gabungan bangunan datar persegi panjang, segitiga pada hiasan leher baju pengantin, motif belah ketupat pada baju adat Riau, dan gabungan dari bentuk segitiga pada motif baju adat Riau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun