KAU DAN AKU
(buih aku Chairil Anwar)
oleh : Arief Akbar bsa
jika tiba waktu ku nanti
akan kudatangi pintu langit
mengambil kunci yang tergantung
diantara gugusan bintang tsuraya
bukan seperti kau,
yang terpaku pada ruang waktu
merajut pena dalam genggamanmu
bercengkrama pada detak mesin ketik
untuk mengurai menghapus sedu sedan
aku tahu saat itu tak ada dering telepon
yang hanya bisa dengar lewat radio saja
aku pun tahu saat itu hitunganmu lambat tak seperti kalkulator
dan akupun tahu,,
data entri isi kepalamu hanya sebatas pada catatan usang
tentang besi tua yang dikayuh pada simpul tali rotan
hingga menutup tabir gerak langkah
menjadi seakan terbuai mimpi disetiap tulisanmu
katamu,
kau binatang jalang yang terbuang
kataku,,
hanyalah mesin kampiun dari derik metrik yang mencabik isi robotik motorik
menjadi untaian sekat pada selaksa
ruang waktu yang bercanda riang
pada poros antrian simbiosis industrialisasi yang mencekam
kau memang terluka
dalam fisik yang lemah tanpa zirah
bagaikan debu yang terombang ambing
aku tak lagi mengenangmu
karena aku tak akan pernah terluka
dengan kulit dililit partikel lithium
menghiasi barisan angka-angka
di sudut generasi empiris bercelana nikel
hingga tak dirasa
sakitmu adalah sakitku dalam berkebangsaan
jika kau ingin hidup seribu tahun lagi,
itu karena kau ingin
memaksa pusaramu menampar siapa saja yang congkak
pada penggila tehnologi zaman
menistakan tikaman baja bangsa yang tak akan pernah berkarat,,,
aku,
tetap saja bukan seperti kau
yang ingin mematikan ribuan koloni
di ambang kebutaan yang serakah pada aksi aneksasi tirani berdalih monopoli
