Ketika kau terpilih lahir sebagai manusia, maka hidupmu tertandai oleh pijakan kaki pada tanah, ditemani rumput hijau yang kadang tak berarti bagimu
Jangan kau anggap bulan yang jauh terlalu menarik hatimu karena mata cenderung menipu
Jangan pula kau anggap pesona pelangi tak tertandingi karena biasnya hanya sementara dan fatamorgana
Cukup kau syukuri pada hijaunya rimbun mawar yang setia tertancap kokoh menyatu bersamamu walau kadang mawar itu harus menyakiti karena memangÂ
tercipta berduri
menang kalah, baik buruk, siang malam
adalah pesona dunia yang pasti berpudar dalam irama waktunya
Permainan dunia serupa senja yang kan hilang tertelan kelam
Malam kelam kan sirna tergantikan pesona hangat sang surya
Nikmati dari hati agar nurani tak terganggu dengki
Laksana lebah, kadang kau rasakan sengatnya Â
walau yang kau tuju adalah madunya
#sebuah langkah untuk sebuah arah