Mohon tunggu...
Diah Nur Robbaniah
Diah Nur Robbaniah Mohon Tunggu... Guru - menanam.makna

Seorang ibu, guru, pencinta flora, dan hobi fotografi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Petuah Sederhana

15 Juli 2021   12:07 Diperbarui: 15 Juli 2021   12:20 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kau terpilih lahir sebagai manusia, maka hidupmu tertandai oleh pijakan kaki pada tanah, ditemani rumput hijau yang kadang tak berarti bagimu

Jangan kau anggap bulan yang jauh terlalu menarik hatimu karena mata cenderung menipu

Jangan pula kau anggap pesona pelangi tak tertandingi karena biasnya hanya sementara dan fatamorgana

Cukup kau syukuri pada hijaunya rimbun mawar yang setia tertancap kokoh menyatu bersamamu walau kadang mawar itu harus menyakiti karena memang 

tercipta berduri

menang kalah, baik buruk, siang malam

adalah pesona dunia yang pasti berpudar dalam irama waktunya

Permainan dunia serupa senja yang kan hilang tertelan kelam

Malam kelam kan sirna tergantikan pesona hangat sang surya

Nikmati dari hati agar nurani tak terganggu dengki

Laksana lebah, kadang kau rasakan sengatnya  

walau yang kau tuju adalah madunya

#sebuah langkah untuk sebuah arah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun