Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Anak Remaja dan Pornografi: Seberapa Jauh Kita Peduli?

9 November 2022   09:04 Diperbarui: 11 November 2022   19:01 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi remaja dengan gadget via unsplash (steinar engeland)

Mengapa kita marah atau tersinggung? Yap. Betul. It's all about privacy. Ini tentang privasi kita. Demikian pula dengan anak-anak. 

Mengawasi setiap gerak dan membatasi penggunaan ponsel pada anak justru memberikan contoh bahwa anak-anak pun boleh melakukan trespassing. Boleh melanggar batas hak privasi orang lain. 

Berbincang mengenai pornografi dan kekerasan tak dapat kita lepaskan dari "moralitas". Sedangkan moralitas terbangun dari empati. 

Semenjak anak-anak mulai menyadari keberadaan dirinya, kita dapat melatih empati mereka. Kita dapat berlatih self control bersama mereka. 

Kalau sudah beranjak remaja? Ya tak mengapa. Latihan berempati tidak memandang usia, bukan? 

Sebagai orang tua kita harus banyak berlatih menjadi teman untuk anak. Sehingga anak tidak canggung untuk bertanya tentang seks kepada orang tua. 

Beritahukan bahwa mereka sedang terpapar pornografi. Cobalah bertanya, apa yang ingin mereka ketahui dari pornografi tersebut.

Berlatih merespon positif bila sedang dinasehati. Berlatih meregulasi emosi marah. Belajar datang saat dipanggil, belajar bertanya tentang seks kepada orang tua. Berlatih memelihara hewan peliharaan atau merawat tanaman di halaman. Dan masih banyak stimulan lain yang dapat kita aplikasikan sesuai kemampuan anak.

Apabila sebagai orang tua kita merasa tidak mengerti apa yang harus dilakukan pada anak-anak yang telah terbiasa menikmati konten pornografi, alangkah baiknya kita berkonsultasi pada ahli yang bersangkutan.

Parenting bukan bertujuan untuk menyelesaikan problem anak pada masa kini. Namun, tentang bagaimana mempersiapkan anak supaya mampu bertahan hidup di masa yang akan datang.

Salam sehat, salam sadar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun