"Kau gila, Arye. Kau gila,"
"Bila sahabatku gila. Maka aku akan lebih gila lagi, teman."
"Nanti malam bulan Kislew. Bukankah kau ada pesta di istana?"
"Boone.... kau tak menjawab pertanyaanku."
"Lupakan gadis itu, bodoh."
"Mengapa? Hanya sebatas itukah perjuanganmu, kawan?"
"Sudahlah. Dimensi kami berbeda. Aku juga tak pernah mengerti apa dia masih hidup atau sudah mati,"
"Apa maksudmu?"
"Aku meninggalkannya saat ganggroon Lumira menguasai kotanya,"
"Ayolah, kawan. Belum tentu ia mati. Mungkin juga ia masih hidup. Mengapa kau menyerah begitu saja, Kapten. Begini, jika saja kita menemukannya sudah mati. Maka kita tahu ia disana sudah mati. Tapi bukan seperti ini. Ayolah,"
Boone terdiam. Tak pernah ia merasakan sahabat kecilnya bersemangat seperti ini. Dan kini sahabatnya itu mempertaruhkan hidup hanya demi mimpinya. Hanya demi seorang gadis yang bahkan belum dikenalkannya pada Arye. Seorang gadis yang hanya punya nama sesingkat Tanya.