Bila awal semuanya adalah baik, mengapa akhir menjadi hal yang tak laik? Bolehkah aku bertanya pada batin, yang selalu saja mengganggu dengan suara yang rutin?
Kutanya pada fana, sejenis apakah abadi itu? Jika jeda mengawali suatu yang baru, terlewatkah sesaat?
Kata orang akhir bukanlah segalanya, namun bagiku awal adalah titik paling nadir
Bukankah kacau itu pun indah? Bila sudah kacau mungkin akan tumbuh zat yang bernama baru
Bukankah bingung itu baik benar? Karena dari bingung nanti kan muncul kekayaan aroma kepastian
Lantas apakah salah jika kita benar? Apakah dinding ruas kanan akan berjalan berpindah ke ruas kiri?
Bulatlah dunia bagi mereka yang ada di atasnya, lalu bagaimana yang berada di bawah tanah?
Oh, para deretan aksara, jawablah jiwa yang penuh tanya. Atau anggukan kepala adalah tanda sepakat, bagaimana dengan gelengan kepala?
Perlukah kosong itu terisi? Haruskah penuh menjadi jawaban yang pasti?
Wahai jiwa, berhentilah bertanya, mintalah sedekah pada sang penjawab. Mungkinkah kepada sang guru, sang pembuat sirna kegelapan? Bukan, mereka hanyalah titah.