Di waktu lalu, kau cobai aku dengan bujuk rayumu. Saat itu jiwamu melayang, mencari wadah tuk sandarkan otoritas. dan kusambut engkau, ketakutan, dengan segala ketulusan
Hingga kini, kulihat kau di sana, membuang undi atasku, dan berencana. Muslihat dan kelicikan kau sulut dengan durjana
Aku, kau sekap dalam ruang hampa, dimana aku sendiri harusnya berkuasa. Hingga kurasa sesak karna himpitan penyiksamu
Tidak !!!!
Ini bukan ranahmu, ini ranah sukma bebasku ! Â Aku akan berdiri dengan panji keberanian yang dikibarkan sukmaku
Aku menggugatmu, ketakutan !!!
Jangan engkau merintih, coba bujuk rayu aku dengan secawan anggur kekuatiran. Aku bosan !!!
Aku bosan dengan angkuhmu, seakan kau penguasa tubuh fanaku
Kuhancurkan tahtamu....
Kupatahkan pedangmu, ketakutan !!
Dan kini, otoritasmu harus punah, di ranah sukmaku berpijak...
Aku menggugatmu, ketakutan....
Hingga kau musnah, tak berkalang tanah