Mohon tunggu...
Diah Kusumastuti
Diah Kusumastuti Mohon Tunggu... Mom blogger

Mom blogger with 5 kids. Aktif menulis di www.dekamuslim.com.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menyiapkan Sajian Idulfitri: Ingat Senyum-Tawa Itu!

28 Maret 2025   23:12 Diperbarui: 28 Maret 2025   23:33 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang lebaran, salah satu hal yang saya pikirkan adalah tentang sajian Idulfitri. Membayangkan para tamu berdatangan, lalu mereka menikmati aneka sajian Idulfitri di rumah kami. Mau dikasih apa para tamu itu?

Meskipun kami sekeluarga tidak stay terus di rumah, melainkan ada jadwal mudik dan silaturahmi ke tetangga, teman, maupun saudara di dekat tempat tinggal, tetapi kami selalu menyiapkan aneka sajian Idulfitri di rumah (pasti demikian juga yang terjadi pada keluarga-keluarga lain, ya :)).

Karena biasanya tetap ada tamu ke rumah, entah itu tetangga, saudara, teman, hingga kenalan. Oiya, biasanya tamu yang berjumlah rombongan juga ada, yaitu saudara-saudara dari bapak dan ibu saya. Karena mereka "sowan" ke bapak ibu saya (yang serumah dengan saya) yang merupakan orang yang dituakan. Meski kini bapak sudah tiada, tapi masih ada ibu, sehingga tamu-tamu rombongan itu masih ada.

Kalau tamu rombongan yang datang, otomatis kami harus siap sedia aneka sajian Idulfitri yang lengkap dan berjumlah banyak. Mulai dari camilan, minuman, hingga makanan berat. Karena biasanya tamu rombongan seperti ini juga agak lama berkunjungnya. Hehe.

Dengan melihat kebutuhan seperti itu, saya biasanya mempersiapkan semuanya sejak pertengahan Ramadan. Saya mulai mencicil beli camilan yang tidak hanya satu macam. Lalu mendekati Idulfitri, saya mulai belanja perlengkapan untuk memasak sebagai sajian makanan berat. Kadang saya memasak opor, rawon, soto ayam, atau masakan-masakan lain.

Oiya, karena saya enggak pintar membuat aneka kue lebaran, jadi saya lebih memilih membelinya di teman/saudara. Saya dapat kue-kue yang enak, teman/saudara juga jadi laris dagangannya. Sama-sama menguntungkan, bukan? Hehe. Saya bahkan biasanya pesan kue-kue lebaran sejak awal Ramadan.

Kurang lebih seperti itu persiapan menyediakan aneka sajian Idulfitri ala saya. Kalau memikirkan effort-nya, ya, memang capai rasanya. Belum lagi biaya yang dikeluarkan, tentu tak sedikit jumlahnya (menurut ukuran saya pribadi).

Namun, kami (saya dan suami) lebih memikirkan tentang indahnya silaturahmi khususnya di Hari Raya Idulfitri. Kapan lagi kami bisa berkumpul bersama, memakai pakaian yang biasanya lebih bagus daripada hari-hari biasa, lalu makan bersama, mengobrol aneka topik pembicaraan, dan seterusnya (oiyaa.. foto-foto jangan lupa! )

Dari tahun ke tahun, saya juga belajar bagaimana menyiapkan aneka sajian Idulfitri agar lebih efisien, baik efisien tenaga, waktu, maupun biaya. Bagaimana agar saya enggak terlalu capai menyiapkan semuanya, agar enggak menyita banyak waktu di saat saya sedang berpuasa Ramadan, hingga bagaimana agak bisa lebih hemat berbelanja.

Jadi kalau melihat suka dukanya menyiapkan sajian Idulfitri, memang ada suka dan dukanya. Tetapi jika kita fokus memikirkan sukanya, semua kelelahan dan lain-lain yang kurang enak itu, jadi enggak begitu tampak. Apalagi jika ingat senyum dan tawa saudara-saudara atau teman saat berkumpul di hari raya, rasanya bahagia saja yang tersisa :).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun