Mohon tunggu...
Dhonnie Opang
Dhonnie Opang Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Peternakan Universitas Nusa Cendana Kupang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

this life is a gift given by God

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Karakteristik Fisiologis dan Produksi Ternak Kuda dan Kerbau di Indonesia

29 November 2020   01:57 Diperbarui: 29 November 2020   03:37 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di daerah Agam dan Tanah Datar biasanya petani mulai memerah susu kerbau untuk bahan dadih setelah anak berumur 3-4 bulan. Petani di Alahan Panjang (Solok) mulai memerah susu kerbaunya setelah anak berumur 1-2 bulan. Namun di Nagari Pematang Panjang (Sijunjung) petani langsung memerah susu kerbaunya setelah anak berumur satu minggu, jauh lebih awal dibanding daerah lainnya dengan hasil yang memuaskan tanpa mengganggu aktivitas reproduksi induk karena induk dapat kawin kembali sekitar 3-4 bulan setelah anak lahir. Lamanya induk 

diperah berkisar 4- bulan walaupun ada yang memerah selama 8 bulan tergantung pada kondisi induk. Hasil perahan susu juga bervariasi dari satu tempat dengan yang lainnya. Hasil perahan harian pada waktu ini hanya mencapai 1-2 liter per ekor.

Hasil perahan mulai menurun hampir bersamaan di semua daerah yaitu pada bulan laktasi ke 8-10 dimana hasil perahan susu hanya sekitar 1 liter/ekor/hari. Asia adalah tempat asal kerbau. 95% dari populasi kerbau di dunia terdapat di Asia. Banyak negara-negara Asia yang tergantung pada spesies ini, baik untuk daging, susu atau tenaga kerjanya. Pada tahun 1992 ternakan kerbau di Asia dijangka mencecah 141 juta ekor. Kadar lemak dari susu kerbau sangatlah tinggi. Ada dua subspesies yang hidup di Asia yaitu kerbau sungai yang dapat ditemukan di Nepal hingga di ketinggian 2.800 m, dan kerbau rawa yang hidup di dataran rendah. Kerbau dapat hidup dengan berkesan dalam masa-masa kekurangan pakan, yang menyebabkan haiwan itu tahan hidup. Kerbau sering digunakan untuk membajak sawah, karena mereka dapat bergerak di atas lumpur jauh lebih baik daripada sapi. Australia Kerbau pertama kali diperkenalkan di kawasan utara Australia yang kemudian lepas dari ternakan. Status ini menyebabkan kerbau di Australia menjadi haiwan buruan.

Di pulau Melville kerbau sering dijadikan objek buruan, di tempat ini terdapat sekitar 4000 ekor populasi kerbau. Kerbau juga hidup di Arnhem Land. Kerbau hidup terutama di bagian yang berair dan di musim hujan kerbau dapat menyebar dalam kawasan besar. Kerbau di Australia dapat memiliki bentuk yang berbeda dari kerbau di Indonesia, darimana mereka berasal. Eropah dan Timur Tengah Kerbau diperkenalkan di Afrika Utara dan Timur Tengah pada sekitar tahun 600 Masihi. Di Zaman Pertengahan kerbau di bawa ke Eropah dan saat ini dapat ditemukan di Bulgaria dan Itali. Seperti di Asia kerbau di sini juga hidup di lapangan terbuka yang vegetasinya jarang. Mereka menjadi bahan pangan, serta bahan investasi bagi keluarga. Di beberapa daerah mereka juga menjadi bagian dari festival tahunan. Jenis yang hidup di sini umumnya adalah kerbau sungai, walau karena isolasi genetis mereka dapat memiliki bentuk yang berbeda. Susu kerbau ini juga digunakan sebagai bahan keju Mozzarella. Malaysia, Indonesia Di Malaysia dan Indonesia, kerbau digunakan bagi membajak sawah. Ini kerana kerbau mampu berkubang dalam kawasan lecak sawah padi dan mampu membuat kerja berat seperti membajak dan menenggala sawah. Kerbau juga pernah dilaporkan mampu menewaskan harimau dengan menggunakan tanduk mereka yang tajam dan besar.

D. Kegunaan Susu Kerbau 

Susu dari kerbau banyak digunakan oleh manusia. Contohnya sebagai bahan keju Mozzarella. Daging kerbau juga merupakan hasil eksport utama India. Meskipun demikian daging kerbau kurang disukai di Asia karena kekerasannya. Kulit kerbau sering digunakan juga sebagai bahan sepatu dan topi keledar. 

Memerah susu kerbau. Gudel diperlukan buat merangsang milk let down. Kerbau selain digunakan sebagai penghasil susu dan daging juga sering digunakan kerana tenaganya. Di Minangkabau, Sumatra Barat, susu kerbau juga diolah menjadi dadih (sejenis yogurt). Kotoran kerbau dapat digunakan sebagai pupuk atau bahan bakar jika dikeringkan. Dadih terbuat dari fermentasi susu kerbau. Teknologi pembuatannya sangat sederhana. Setelah diperah, susu kerbau langsung dimasukkan ke dalam sepotong ruas bambu segar dan ditutup dengan daun pisang. Selanjutnya didiamkan atau difermentasi secara alami dalam suhu ruang selama satu sampai dua hari sampai terbentuknya gumpalan. Dalam waktu 24 jam, mikrobia dari bambu akan menggumpalkan susu menjadi semacam puding atau tahu putih kekuning-kuningan, kental dan beraroma khas (kombinasi aroma susu dan bambu). Setelah proses fermentasi selesai, dadih dapat langsung dimakan. Yudoamijoyo ddk. (1983) menyebutkan dadih mengandung zat gizi sebagai berikut: kadar air (84,35%), protein (5,93%), lemak (5,42%), karbohidrat (3,34%). Kadar keasaman (pH) dadih adalah 3,4. Di dalam dadih sudah berhasil diisolasi dan didentifikasi 36 strain bakteri pembentuk asam laktat.

Dari beberapa penelitian diketahui bahwa dadih mengandung bakteri asam laktat (BAL) yang potensial sebagai probiotik. Di dalam dadih terdapat bakteri asam laktat (salah satu jenis bakteri probiotik) yang berperan dalam pembentukan tekstur dan cita rasa. Bakteri asam laktat dan produk turunannya mampu mencegah timbulnya berbagai penyakit seperti mencegah enterik bakteri patogen, menurunkan kadar kolesterol di dalam darah, mencegah kanker usus, anti mutagen, anti karsinogenik dan meningkatkan daya tahan tubuh (Suryono, 2003). Selain itu, dadih diduga efektif sebagai antivaginitis (Suryono, 1996).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun