"siapa yang kamu tunggu?" Risil terus bertanya penuh curiga.
Seseorang yang hanya terlihat sebagai cahaya itu kemudian menjawab.
"Saya cinta, saya sedang mencintai, ini merupakan tempat bercinta, saya sedang menunggu cinta saya."
Seseorang yang tak diketahui jelas identitasnya itu kemudian balik bertanya.
"mengapa engkau yang datang?"
Risil tak menjawab, ia malah kembali mengajukan pertanyaan.
"apakah kamu cinta itu? apakah kamu wujud dari cinta?"
Tiba-tiba suasana berubah menjadi hening, tapi angin dan puisi-puisi tetap saja berhembus mesra.
"Iya. Kamu kaget! Cinta tidak memiliki wujud sempurna kalau belum menemukan pasangan. Cinta harus melengkapi agar dapat berwujud indah." Seseorang yang tak berakal, yang tak bernama itu menjawab dengan sangat halus.
"kamu, cinta, kamu kan tidak memiliki mulut, melalui apa kamu berbicara?" Risil semakin penasaran.
"dengar Risil, mencintai adalah kata kerja, dicintai adalah kata sifat, cinta adalah kata hati." Seseorang yang hanya bercahaya itu kembali menjawab dengan tenang.Â