"wah... aku sedang di mana."
"Kira-kira apa ya nama tempat ini."
"Sungguh sangat damai."
Sesekali Risil berjingkrak, berputar-putar, serta melompat-lompat kecil, bak bocah ingusan yang baru diberi sepotong es krim rasa cokelat.
Tiba-tiba langkahnya mendadak berhenti. Astagfirullah... Ya Allah....
 Risil kaget setengah mati! Ia berjumpa dengan seseorang, tanpa bentuk, tanpa nama, tanpa mata, telinga, hidung, mulut, tanggan dan kaki. Seseorang itu duduk di atas rumput, memandangi telaga. Hanya cahaya yang dapat dilihat mata. Risil pun mendekat dengan sangat hati-hati. Jantungnya bergenderang, nafasnya putus-putus berhembus berisik, bulu kuduknya berdiri tegang.
"kamu siapa?" Risil bertanya penasaran.
Tapi seseorang tanpa baju, tanpa kelamin itu tidak menjawab.
"apa yang kamu lakukan?"
"mengapa kamu sendiri?"
"ini tempat apa?"