Mohon tunggu...
Deni
Deni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa

Menjalani hidup dengan apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rapsodi Pagi

14 April 2020   08:45 Diperbarui: 14 April 2020   08:36 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gigi kita sudah dewasa, "Kasih"!
Angannya pun sudah mulai berkecambah
Tak baik jika hatimu masih ingusan
Kau perempuan dan aku ....
Saling bernala-nala utuh
Agar rapsodi itu menyambang di halaman depan

Lenganku memang sedikit berbau
Wajar jika ada lalat yang sengaja menari-nari
Anggap saja itu sagu-hati dari alam
Walau sebenarnya surya pun tahu

Kau tak perlu menyoalkan kabar
Semua sudah kugambarkan kepada keseharian
Tentang keringat yang sedang menghukumku
Hingga harus berkeriau di antara kota-kota bisu
Sembari meragang rongkongan besi

Cerita kita di pertengahan musim
Dari dan untuk rasio kehidupan berikutnya
Antara jalan, hidup, dan kenyataan

Sukabumi, 14 April 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun