Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Freelancer

Freelancer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari BJ. Habibie, dalam Menghadapi Krisis Ekonomi

12 September 2024   07:00 Diperbarui: 12 September 2024   07:02 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: freepik.com/studiogstock

Tahun 1998 menjadi titik balik sejarah Indonesia. Krisis moneter yang melanda Asia Tenggara menghantam negeri ini dengan dahsyat. 

Nilai tukar rupiah anjlok drastis, inflasi meroket hingga 77,6%, dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan meruntuh. 

Di tengah badai krisis yang begitu dahsyat, tongkat estafet kepemimpinan beralih ke tangan Bacharuddin Jusuf Habibie, seorang insinyur penerbangan yang dikenal dengan pemikiran rasional dan inovatif.

Sebagai seorang teknokrat, Habibie memiliki pendekatan yang sistematis dalam menghadapi krisis. 

Ia sadar betul bahwa krisis ekonomi bukan hanya sekadar masalah angka-angka, melainkan juga masalah struktural yang mendasar. 

Dengan visi yang jelas, Habibie merancang serangkaian kebijakan yang berani dan terukur.

Reformasi Struktural: Fondasi Kebangkitan Ekonomi

Salah satu langkah strategis yang diambil Habibie adalah melakukan reformasi struktural. Ia membuka kran investasi asing, melakukan privatisasi BUMN, dan memberikan otonomi yang lebih luas kepada daerah. 

Kebijakan-kebijakan ini memang kontroversial, namun terbukti efektif dalam jangka panjang. Habibie percaya bahwa reformasi adalah kunci untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 

"Reformasi harus dilakukan secara menyeluruh, tidak setengah-setengah." Bj. Habibie.

Stabilisasi Ekonomi: Menjinakkan Inflasi dan Menguatkan Rupiah

Selain reformasi struktural, Habibie juga fokus pada stabilisasi ekonomi. 

Ia menerapkan kebijakan fiskal yang ketat, menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) hingga 70%, dan melakukan restrukturisasi perbankan. 

Langkah-langkah ini berhasil menurunkan inflasi secara signifikan dan mengendalikan nilai tukar rupiah.

Jaring Pengaman Sosial: Melindungi Masyarakat yang Rentan

Habibie menyadari bahwa krisis ekonomi tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga pada kehidupan masyarakat. 

Oleh karena itu, ia meluncurkan berbagai program jaring pengaman sosial, seperti bantuan langsung tunai dan program padat karya, untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak krisis. 

"Krisis bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga masalah kemanusiaan," tegas Habibie.

Keberhasilan dan Tantangan

Kebijakan-kebijakan yang diambil Habibie berhasil membawa Indonesia keluar dari krisis. 

Dalam waktu satu tahun, pertumbuhan ekonomi membaik dari minus 13% menjadi 2%, dan inflasi berhasil diturunkan dari 77,6% menjadi 2%. 

Namun, kebijakan-kebijakan tersebut juga menimbulkan tantangan, seperti meningkatnya angka pengangguran dan ketimpangan sosial.

Pelajaran Berharga dari Kepemimpinan Habibie

Kepemimpinan Habibie dalam menghadapi krisis memberikan banyak pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia, di antaranya:

1. Pentingnya Kepemimpinan yang Kuat dan Visioner: Habibie menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan yang sulit, meskipun keputusan tersebut tidak populer.

2. Reformasi Struktural adalah Kunci: Perubahan mendasar dalam sistem ekonomi diperlukan untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.

3. Stabilitas Makro Ekonomi Sangat Penting: Menjaga inflasi tetap rendah dan nilai tukar stabil adalah fondasi bagi pembangunan ekonomi.

4. Jaring Pengaman Sosial Tidak Boleh Dilupakan: Melindungi masyarakat yang paling rentan adalah bagian penting dari upaya mengatasi krisis.

5. Adaptasi terhadap Perubahan: Habibie menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi dengan situasi yang terus berubah dan mengambil keputusan yang tepat.

Relevansi dengan Kondisi Indonesia Saat Ini

Pelajaran dari kepemimpinan Habibie sangat relevan dengan situasi Indonesia saat ini. 

Pandemi Covid-19 telah memberikan pukulan telak bagi perekonomian Indonesia. Namun, kita dapat belajar dari pengalaman Habibie dalam menghadapi krisis. 

Kita perlu pemimpin yang berani mengambil keputusan yang sulit, melakukan reformasi struktural, menjaga stabilitas makro ekonomi, dan melindungi masyarakat yang paling rentan.

BJ Habibie adalah seorang negarawan sejati yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa Indonesia. 

Kepemimpinannya dalam menghadapi krisis ekonomi menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. 

Melalui kepemimpinannya, kita belajar bahwa krisis adalah peluang untuk melakukan perubahan dan membangun bangsa yang lebih kuat.

Warisan Habibie akan terus relevan sepanjang masa. Pelajaran-pelajaran yang kita dapat dari kepemimpinannya akan menjadi pedoman bagi kita dalam menghadapi berbagai tantangan yang akan datang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun