Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Gn.Andong Trail-Run

16 Januari 2015   15:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:01 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_391115" align="alignnone" width="640" caption="Awal perjalanan yang cukup meragukan, karena cuaca sedang tidak bersahabat. Gunung Andong yang berselimut tebal (dok.pri)."][/caption]

Sebuah sensasi tersendiri berlari di punggung gunung dengan sisi kanan kiri jurang yang dalam dan penuh dengan kabut. Tidak membayangkan pula jika ada benda jatuh kebawah sana, lalu hilang ditelan tebalnya kabut. Jika dibayangkan yang ada hanyalah sebuah kengerian saja, namun jika dilakukan akan menjadi sesuatu tindakan yang membuat ketagihan. Gunung Andong yang kini menjadi tempat pindah makan dan tidur oleh para pendaki, sudah menjadi randevous saat akhir pekan.

Ransel kecil di punggung berisi air minum, GPS dan tongkat siap untuk dikenakan. Sejenak memandang dengan merahkan mata dari kaki gunung hingga puncak, hanyalah deretan kabut pekat yang bergerak cepat. Gunung Andong 1726 mdpl berselimut kabut tebal. Begitu jenuhnya uap air acapkali meneteskan air seperti hujan. Kali ini keputusan besar harus di ambil, melanjutkan perjalanan atau tunda.

[caption id="attachment_391116" align="alignnone" width="640" caption="Vegetasi di Gunung Andong. Nampak sebuah bunga Senggani/Senduduk (Melastoma polyanthum) yang sedang mekar (dok.pri)."]

14213728151857280333
14213728151857280333
[/caption]

Sesekali nampak puncak Andong, sebentar dan samar. Seketika itu pula, hanya satu kata "berangkat". Langkah kaki pertama yang berat karena menjadi awal untuk berlari melintasi jalan setapak untuk menggapai puncak. Aktivitas ini banyak yang menyebut trail run, yakni berlari melintasi jalur pendakian untuk menuju puncak gunung. Sudah banyak even yang melombakan lari lintas alam atau gunung ini, seperti; Rinjani dan Bromo-Semeru.

Andong sebenarnya bukan medan yang sulit, untuk pendaki pemula bahkan buat mereka yang hobi trail running. Medan yang tidak terlalu menanjak, tidak terlalu tinggi dan memiliki jalur yang aman. Entah sudah berapa kali saya mendaki dan berlari di gunung ini, namun seolah tiada bosan karena medannya yang bervariasi. Selain itu, pemandangan di sini sunggu fantastis karena berada di tengah-tengah pegunungan, namun kali ini harus gigit jari karena cuaca berkabut.

[caption id="attachment_391118" align="alignnone" width="640" caption="Rute lari yang cukup menanjak antar puncak (dok.pri)."]

1421372990251295169
1421372990251295169
[/caption]

Jalan setapak yang menanjak dengan sisi kanan kiri pohon Pinus (Pinus merkusii) yang banyak ditumbuhi Lumut Janggut (Usnea barbata) menjadi awal perjalanan setelah melewati lahan penduduk yang digunakan untuk area pertanian. Jalanan semakin menanjak manakala hutan pinus milik perhutani semakin berkurang. Vegetasi berganti menjadi semak belukar yang di dominasi oleh semak seperrti; Senggani (Melastoma polyanthum), Tembelekan (Lantana camara) dan Wedusan (Agerantum conyzoides), tumbuhan mirip kumis kucing (Epatorium riparium). Semakin tinggi vegetasi didominasi oleh Ilalang (Imperata cylindrica) dan beberapa jenis rumput berdaun jarum. Di sela-sela ilalang dijumpa bunga Lili dan Anggrek Tanah yang saat itu sedang bermekaran.

Sebuah mata air yang di alirkan lewat sebuah pipa menjadi penanda sudah sampai ditengah-tengah perjalanan. Ini saatnya mengerahkan tenaga untuk mencapai puncak. Jalan menuju puncak tak lagi terjal namun landai, karena mengikuti kontur punggung gunung dengan alur memutar. Tak butuh waktu lama dan akan sampai di puncak.

[caption id="attachment_391117" align="alignnone" width="640" caption="Puncak Gunung Andong yang terdapat plang penunjuk (dok.pri)."]

1421372935523807934
1421372935523807934
[/caption]

Puncak gunung, yang cukup memprihatikan karena bukan lagi menjadi arena gladian petulanga, tetapi tempat kumpul orang dolan. Berdirinya warung yang menyediakan makanan minuman bagi pendaki kadang sangat menyayat hati bagi mereka yang jauh-jauh hari bersiap diri. Namun bagi mereka yang tak ingin repot maka akan sangat membantu sekali. Sebuah catatan, mendaki gunung pasti repot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun