Mohon tunggu...
Dhany Ramadhan
Dhany Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - DOA ORANG TUA

MAHASISWA S1 IAIN PALANGKARAYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JURUSAN EKONOMI ISLAM PRODI PERBANKAN SYARIAH

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesenian Indonesia Menarik Wisatawan

18 Juni 2021   22:28 Diperbarui: 18 Juni 2021   22:44 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kalimantan kaya akan berbagai sumber daya alam. Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Gaatingan di Kalimantan Tengah. Ibukota wilayah ini terletak di Kasongan yang merupakan penghasil rotan terbesar di Kalimantan. Dari 13 ruas jalan tersebut, 10 di antaranya tercatat sebagai daerah penghasil rotan. Tak heran jika Kabupaten Katingan bisa menghasilkan lebih dari 500 ton rotan dalam sebulan. Rotan selalu menyatu dengan budaya masyarakat Gatinandayak. Selain digunakan dalam berbagai upacara dan perayaan, rotan juga digunakan sebagai bahan makanan yang lezat. Belakangan ini hubungan rotan dengan suku Gatinandayak semakin erat. Rotan tidak hanya digunakan untuk keperluan upacara dan bahan makanan, tetapi juga dikembangkan sebagai bahan kerajinan.

Pemerintah Kabupaten Gattingen telah melakukan berbagai upaya agar kerajinan rotan dikenal masyarakat luas. Upaya tersebut antara lain pendirian sekolah menengah kejuruan yang fokus pada kerajinan rotan, kerjasama dengan lembaga perbankan untuk meminjam dana komersial kerajinan rotan, dan berbagai pelatihan. Pemerintah Kabupaten Gating'an juga menginstruksikan pekebun rotan untuk menanam jenis rotan tertentu. Rotan yang dibudidayakan antara lain rotan batu akik, rotan taman, rotan taman dan lain sebagainya. Ketiga jenis rotan ini biasanya digunakan sebagai bahan utama pembuatan kerajinan tangan

Kerajinan rotan yang dihasilkan masyarakat Gattingen berbeda dengan kerajinan rotan di Jawa. Kerajinan rotan Katingan menggunakan corak khas Dayak, seperti burung kemang atau tingang. Pola-pola tersebut telah diasosiasikan dengan budaya dan menjadi ciri khas suku Dayak. Pada awalnya, kerajinan rotan bupati Gatinan sebagian besar adalah barang-barang rumah tangga, seperti aneka wadah, tas sayur, dan bantal. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan, kerajinan rotan Gattingen kini telah menghasilkan berbagai macam furniture (seperti kursi, meja dan sekat ruangan) hingga benda-benda penunjang kehidupan modern lainnya. Selain itu, kerajinan rotan juga dipadukan dengan bahan lain seperti kulit sehingga menghasilkan produk yang memenuhi unsur praktis tanpa melupakan nilai estetika. Harga yang ditawarkan oleh pengrajin rotan di Kabupaten Gating'an juga bervariasi.

Berbagai produk rotan yang mereka hasilkan berkisar dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Tas dan wadah biasanya dijual seharga seratus ribu rupiah, atau mungkin lebih mahal tergantung ukuran dan kerumitan pola yang disediakan. Berbagai kerajinan rotan buatan bupati Gatinan tidak hanya dijual di dalam negeri. Kerajinan tangan ini sudah banyak dijual di luar negeri, terutama di Eropa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun