Mohon tunggu...
Dhafin Pradana Putra
Dhafin Pradana Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030056

Hanya seorang remaja biasa dari Yogyakarta yang bermimpi menggapai semua mimpi-mimpinya. Suka Berdiskusi sambi Bincang-bincang hal yang seru dan gajelas, Berolahraga, Jalan-Jalan Travelling (kalo ada uang hahaha), dan masih banyak lagi. So enjoy the content!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bosan dengan Objek Wisata yang Gitu-gitu Aja? Cobalah Berkunjung ke Makam Seniman Giri Sapto!

22 April 2021   19:15 Diperbarui: 22 April 2021   19:25 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi: Gerbang masuk Makam Giri Sapto.

Dr. RM. Sapto Hoedojo atau yang kerap disapa Piek, seorang seniman kelahiran Solo, 6 Februari 1925, memiliki ide gila yang dianggap konyol oleh sesama kolega nya. Ide yang ia cetuskan yakni membangun sebuah kompleks pemakaman untuk para seniman. Menurut Piek, seniman layak dihargai karena karya-karya nya. Oleh karena itu pembangunan sebuah komplek makam seniman bertujuan untuk mengenang karya-karya para seniman tersebut. Awalnya gagasan ini menjadi pro dan kontra kala itu. 

Salah satu seniman yang setuju yakni Affandi, seorang pelukis terkenal sekaligus mantan mertua Piek. Akhirnya gagasan dari Piek disetujui oleh Bupati Bantul saat itu KRT Suryapamo Hadiningrat dengan memberikan sebidang tanah, Dan pada 6 Februari 1988 yang dimana diresmikan nya kompleks pemakaman untuk para seniman oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang dinamai Makam Pengharum Bangsa. Makam tersebut dibangun diatas bukit Gajah di Desa Girirejo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Makam Seniman sendiri tidak jauh dari kompleks makam raja-raja Mataram, hanya sekitar 250 meter saja.

Objek Wisata Makam Seniman Giri Sapto di Imogiri memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Tempat ini sangat mengagumkan dan bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan hari biasa. Tempat ini juga cocok untuk mengisi waktu liburan dengan pemandangan yang indah dari atas bukit. 

Dok. Pribadi: Nampak pemandangan dari atas bukit.
Dok. Pribadi: Nampak pemandangan dari atas bukit.
Proyek Objek Wisata Makam Seniman awalnya terlaksana ketika KRT Suryapamo Hadiningrat, Bupati Bantul saat itu memberikan sebidang tanah di perbukitan Wukirsari. Awalnya nama makam saat diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX adalah Makam Seniman Pengharum Bangsa. Namun tak berselang lama, nama tersebut diubah oleh Sapto Hoedojo sendiri menjadi Makam Seniman dan Budayawan Giri Sapto atau yang dikenal Makam Seniman Giri Sapto. Gagasan tersebut muncul karena alasan yang sederhana yakni jika pahlawan patut dikenang jasa-jasanya maka seniman patut dikenang karya-karyanya. Komplek makam yang digagas oleh seorang seniman serba bisa tersebut tentu saja menghasilkan karya seni yang cukup unik. Desain komplek makam yang mengikuti kontur tanah berjenjang dengan tangga beton. Sesampainya di pelataran makam maka akan terlihat deretan tangga dengan gerbang berbentuk setengah lingkaran berdiameter lebih dari 10 meter. Sisi sebelah utara pelataran terdapat cungkup makam yang merupakan makam dari pendiri dan pemrakarsa tempat ini yakni makam Sapto Hoedojo. Kemudian menaiki beberapa tangga dapat dijumpai makam H. Widayat, maestro lukis Indonesia serta beberapa seniman terkenal lainnya.

Dok. Pribadi: Makam Sapto Hoedojo yang menjadi pengagas berdirinya Makam Giri Sapto.
Dok. Pribadi: Makam Sapto Hoedojo yang menjadi pengagas berdirinya Makam Giri Sapto.
Untuk sampai ke lokasi tidak terlalu sulit. Bagi wisatawan asal kota Bantul tak perlu risau untuk mendatangi lokasi Objek Wisata Makam Seniman. Akan tetapi bagaimana wisatawan luar kota yang ingin mengujungi lokasi Objek Wisata Makam Seniman, jawabannya tentu mereka bingung. Sarana transportasi yang digunakan untuk berwisata ke Objek Wisata Makam Seniman dengan memakai kendaraan pribadi seperti mobil atau motor. Anda bisa meminta panduan arah dari Google Maps ataupun bertanya ke orang-orang sekitar. Dan sekarang pun sudah banyak plakat penunjuk arah yang semakin mempermudah untuk menuju ke lokasi. Jika anda memakai kendaraan umum juga bukan masalah besar. Anda bisa berhenti di Terminal Bus Kota Bantul. Setelah itu dilanjutkan dengan menggunakan ojek ataupun kendaraan pribadi anda menuju Desa Wukirsari lokasi Objek Wisata Makam Seniman. Sekedar saran dan tips sebelum menuju ke tempat Objek Wisata Makam Seniman, yaitu pantaulah cuacanya terlebih dahulu supaya tidak menghalangi liburannya. Anda perlu menyiapkan keperluan yang dibutuhkan seperti membawa bekal, air minum, dan lainnya. Jangan lupa bawa perlengkapan kesehatan. Siapkanlah fisik dan kendaraan anda berjalan dengan lancar. Jaga kondisi diri anda dan selalu hati-hati.

Dok. Pribadi: Saya berfoto selfie di depan patung alm. Sapto Hoedojo.
Dok. Pribadi: Saya berfoto selfie di depan patung alm. Sapto Hoedojo.
Disamping komplek pemakaman, terdapat sebuah museum yang akan dibangun. Pemilik Makam Seniman Giri Sapto, Yani Sapto Hoedojo menjelaskan bahwa mendiang sang suami yakni Sapto Hoedojo semasa hidupnya menginginkan berdirinya museum seniman di komplek pemakaman, sehingga pengunjung yang datang kesana tahu siapa saja seniman yang telah dimakamkan disana melalui karya yang dimuseumkan. Dikutip dari Tribun Jogja, Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia, Totok Sudarwoto mengatakan bahwa pembangunan museum merupakan hasil dari kerja sama berbagai pihak. Mulai dari pemilik Komplek Makam Seniman Imogiri, LKNI, Institut Seni Indonesia (ISI), dan Dinas Kebudayaan DIY. "Biaya pembangunan dari para donatur dan danais. Keberadaan museum ini nanti juga tidak hanya untuk warga DIY, tapi juga dunia karena satu-satunya di dunia," pungkasnya.

Dok. Pribadi: Museum Giri Sapto yang nampak megah dari depan.
Dok. Pribadi: Museum Giri Sapto yang nampak megah dari depan.
Namun kenyataannya pembangunan Museum tersebut terancam mangkrak. Pasalnya, gedung museum yang dibangun sejak tahun 2018 nampak belum rampung secara keseluruhan dan proses pembangunannya pun terhenti akibat adanya pandemi Covid-19. Untuk saat ini setiap proyek yang sedang dikerjakan bisa berhenti tiba-tiba dengan dalih adanya pandemi. Padahal apabila pembangunan tidak dilanjutkan nantinya akan menjadi proyek mangkrak yang sungguh disayangkan sebenarnya. Sebagaimana pernah disinggung oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Eko Aris Nugroho, yang menyayangkan bahwa Museum Giri Sapto belum bisa beroperasi. Ia menjelaskan bahwa pihak pengelola museum belum bisa memenuhi syarat pendirian museum, yakni memiliki sumber dana sendiri dan memiliki koleksi. Eko juga menegaskan bahwa pembangunan museum tersebut sempat menjadi prioritas utama, karena belum ada museum seperti itu di dunia dan punya peran penting karena di dalam museum tersebut akan diisi karya-karya seniman yang menarik serta unik. Menurut Eko sebenarnya pihak Yayasan Giri Sapto sebagai pihak yang mengelola museum sudah pernah bertemu dengan pihak Dinas Kebudayaan DIY untuk mencari solusi terbaik. Namun masalah sumber dana sendiri yang menjadi kendala utama.

Dok. Pribadi: Nampak beberapa makam yang berjajar dengan rapi.
Dok. Pribadi: Nampak beberapa makam yang berjajar dengan rapi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun