Mohon tunggu...
Dewi Yulia Fathonah
Dewi Yulia Fathonah Mohon Tunggu... Perawat - Newbie

INFP-T Catlovers 27'yo Sundanese IG/FB - @dewiyf

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menghadirkan Perasaan Ikhlas, Cinta, dan Bahagia

17 Desember 2020   20:41 Diperbarui: 17 Desember 2020   23:04 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tema: berbagi kebahagiaan
kategori: blogger/umum

Menghadirkan perasaan ikhlas, cinta dan bahagia, adalah satu kalimat yang mungkin terdengar sangat romantis, tapi aku tidak akan menceritakan tentang romantisme, karena terdengar aneh seorang dewi menceritakan asmara dan romantisme. Aku akan sedikit menjelaskan bagaimana perasaan ikhlas, cinta dan bahagia pada kebiasaan hidup sehat. 

Jadi begini, ilmu yang kudapat dari seorang dokter yang bernama dokter herlin ramadhanti dalam kelas muslimah melek sehat yang diadakan ikarie group, salah satu teknik pola hidup sehat adalah dengan cara memiliki perasaan ikhlas, cinta dan bahagia. 

Pada saat kita merasakan bahagia, saraf-saraf parasimpatik yang akan dominan dan mengambil alih sehingga stres akan berkurang dan produksi radikal bebas pun akan berkurang juga keseimbangan flora usus atau bakteri-bakteri dalam usus pun akan meningkat, seperti yang kita ketahui flora usus tersebut akan berpengaruh terhadap kekebalan tubuh. 

Jadi pada saat kita bahagia maka kekebalan tubuh pun akan terjaga. Begitulah sedikit penjelasan mengapa seseorang yang selalu menghadirkan perasaan ikhlas, cinta, dan bahagia akan terlihat jarang sakit.

Sedikit out of the topic, kenapa sih kok tiba-tiba kamu jadi sering menulis? Pada awalnya aku hanya iseng mengikuti lomba menulis yang diadakan JNE, tapi kok akhirnya aku ketagihan menulis ya, Hobi lama yang muncul kembali. 

Dulu waktu sekolah dasar aku hobi sekali menulis, menulis cerpen atau hanya menulis pengalaman, ya waktu jamanku sekolah dasar sering sekali mendapat tugas mengarang, ntah itu menceritakan pengalaman liburan atau hal lainnya, tapi hobi itu semakin hilang, saat ini biasanya aku hanya nulis-nulis singkat di story instagram menceritakan yang ingin kuciritakan, tetapi tidak leluasa karena terbatas. 

Oh iya gara-gara aku ikut lomba menulis yang diadakan JNE ternyata membuat miss perception buat pembaca, mereka kira aku bekerja di JNE padahal aku hanya ikut lomba, cukup menggiring opini bukan tulisanku? Atau bisa jadi pembaca hanya membaca setengahnya saja tidak sampai selesai, yak tidak apa-apa sih ehehehehe.

Baiklah, mari kita kembali ke topik awal tentang menghadirkan perasaan ikhlas, cinta, dan bahagia. Hal tersebut yang sekarang sedang kucoba terapkan dalam kehidupanku sehari-hari. Terutama pada saat makan. 

Sebelumnya aku adalah tipe orang yang sangat ribet terhadap makanan, kalau makanannya tidak membuat selera pasti aku akan banyak mencela makanan tersebut, ini tidak enak, itu tidak enak, ini kok rasanya gini, ini kok rasanya gitu, ini tidak suka dan itu tidak suka, walaupun akhirnya kumakan juga karena lapar dan tidak ada makanan lain hehehe.. yang pada akhirnya muncul perasaan tidak ikhlas saat aku memakan makanan yang tidak sesuai keinginanku. 

Semakin ke sini aku semakin sadar apa yang kulakukan itu tidak baik. Seperti yang tercantum dalam sebuah hadist yaitu "Rasullullah Shallalahu 'alaihi wa sallam. Apabila beliau Shallalahu 'alaihi wa sallam berselera (menyukai makanan yang telah dihidangkan), beliau memakannya. Sedangkan kalau tidak suka (tidak berselera), maka beliau meninggalkannya" (HR. Abu Dawud no. 3764 bahwa).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun