Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pandemi Covid-19, Kesempatan Besar untuk Merawat Ibu Pertiwi

22 April 2020   08:46 Diperbarui: 22 April 2020   14:47 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto udara suasana gedung bertingkat di kawasan Jalan Jendral Sudirman. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta via Kumparan

Maka, wajar dong ya, kalau orang Barat meyakini bahwa bumi atau alam diibaratkan sebagai ibu (mother nature/mother earth), sampai-sampai banyak disebutkan di media berbahasa Inggris, kala saya melihatnya di mesin pencari.

Kalau kita sendiri? Ya, sama juga. Kalian ingat, orang-orang yang hidup di kepulauan Nusantara pada zaman prasejarah, mereka meyakini  bahwa alam atau bumi mengibaratkan dengan ibu yang memberi dan menopang kehidupan dengan begitu baiknya. Sampai-sampai, ada yang mengatakan begini: "Ibu Bumi Bapa Angkasa", iya kan?

Gegara kepercayaan itu, lahirlah kearifan lokal, bahkan dianjurkan bahwa setiap orang yang hidup di bumi Nusantara pada masa silam harus menghormati Ibu Bumi. Malah, sampai diadakan upacara tradisional segala untuk memuliakannya!

Tapi, lama-kelamaan, berjalannya zaman yang berubah dari waktu ke waktu, kearifan lokal perlahan-lahan menjadi hal yang dibenci. Bahkan sebaliknya, modernitas menjadi sesuatu yang diagung-agungkan.

Padahal, bukankah anak bangsa diwajibkan untuk merawat Ibu Pertiwi? Nggak cuma kita, seluruh dunia juga begitu. Bukankah masing-masing bangsa punya tanah airnya sendiri?

Jadi, yang kita butuhkan bukan sekadar "Ayolah, bersatu, jangan bikin rusuh yang memecah belah bangsa!". Itu sih belum cukup kan yaaa!

Karena, hakikatnya, tanah air kita adalah bumi itu sendiri, bahkan bagian dari Bumi. Harusnya, lingkungan hidup dong yang dikedepankan!

Caranya? Kembali ke kearifan lokal!

Lha, bukankah itu sudah kuno, ya?

Ya, itu masalah mindset,sih. Masalahnya, mau dianggap negara maju, perekonomiannya kuat, harus dibangun dengan mewah dan semodern mungkin, malah industri diperbanyak. Ya itu tadi, demi membanggakan tanah airnya!

Kota Milan, Italia di tengah aturan lockdown. Sumber gambar: REUTERS via indozone.id
Kota Milan, Italia di tengah aturan lockdown. Sumber gambar: REUTERS via indozone.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun