Mohon tunggu...
Dewi Unani
Dewi Unani Mohon Tunggu... Guru Akuntansi di SMKN 1 Sukadana

Saya seorang Guru sekaligus pemilik situs blog ini. Saya mempunyai hobi menonton film, travelling, kuliner, menulis puisi dan kebetulan memiliki media blog sendiri untuk berbagi tulisan saya dengan pengguna internet.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Paradoks: Sebuah Pertanyaan Tanpa Jawaban?

7 Agustus 2025   14:15 Diperbarui: 7 Agustus 2025   14:21 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto di taman(Sumber: google))

PARADOKS: SEBUAH PERTANYAAN TANPA JAWABAN?

Aku duduk termangu di bawah pohon sambil menyaksikan sekumpulan domba yang sedang berlarian. Terbesit di kepalaku kejadian tadi pagi yang membuatku sedikit memutar otak, "Apa aku biarkan saja begini? Bukankah dengan begini aku bisa bebas? Tidak lagi mendengarkan rengekkannya yang kekanak-kanakan itu!"

"Jangan begitu, bukankah selama ini sudah banyak waktu yang diluangkannya hanya untuk mendengarkan setiap keluh kesahmu. Dia manusia biasa sama sepertimu, dan apa yang dilontarkannya kepadamu mungkin saja karena dia sedang tidak baik-baik saja. Jangan mengambil hati atas setiap ucapannya yang kasar itu. Percayalah masih ada hati di balik lidah.'' kata hati berusaha untuk menentangnya.

''Hanya tidak habis pikir saja, kenapa kata-kata itu keluar dari mulutnya, bukankah dia tahu kondisiku yang sebenarnya? Lalu kenapa dia bersikaf seperti itu?'' lirihku.

''Dia tahu kalau aku tidak suka dengan keramaian, lalu mengapa dia seolah-olah ingin mempermalukanku dengan membiarkanku berinteraksi dengan banyak orang.''

Dunia ini terlalu berisik untuk orang-orang sepertiku yang tidak menyukai kebisingan. Aku merasakan kesepian ditengah-tengah keramaian.Kenapa memikirkan hal yang belum kutahu pasti kebenarannya. Begitu banyak pertanyaan namun tidak satupun yang bisa aku jawab. 

Aahh... Sudahlah!

Mengapa tidak aku nikmati saja suasana indah hari ini. Mencoba melihat pohon yang ada di seberang jalan itu, daunnya melambai-lambai seakan mengajakku menari bersamanya untuk sekedar melepaskan segala penat dalam dada. Dan juga suara angin seolah berbisik lirih "Sudahlah nikmati saja keindahan alam ini, jangan memaksakan sesuatu yang berada di luar kemampuanmu."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun