Kulon Progo, Yogyakarta -- Desa Wisata Tinalah kembali menghadirkan inovasi dalam pengembangan kegiatan wisata berbasis alam dan komunitas melalui program tahunan bertajuk "Mlaku Bareng Tinalah" yang akan digelar pada 19 Oktober 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Desa Wisata Tinalah untuk memperkuat citra pariwisata berkelanjutan di kawasan Pegunungan Menoreh sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan wisata yang sehat, edukatif, dan memberdayakan.
Galuh, selaku pengelola Desa Wisata Tinalah, menjelaskan bahwa program Mlaku Bareng Tinalah bukan hanya sekadar kegiatan jalan santai atau jelajah alam biasa, melainkan sebuah bentuk pengalaman wisata yang menggabungkan unsur olahraga, edukasi sejarah, dan konservasi lingkungan. "Program ini merupakan kontribusi nyata Desa Wisata Tinalah dalam mengembangkan event berbasis alam di Kulon Progo dan Yogyakarta. Kami ingin menghadirkan wisata yang tidak hanya indah dinikmati, tetapi juga memberikan makna dan manfaat bagi masyarakat sekitar," ujar Galuh.
Kegiatan Mlaku Bareng Tinalah 2025 akan menempuh rute sepanjang 8--9 kilometer dengan jalur yang beragam dan menantang. Para peserta akan memulai perjalanan dari Sekretariat Desa Wisata Tinalah, kemudian melintasi beberapa titik bersejarah dan destinasi unggulan seperti Gua Sriti, Rumah Sandi Negara, hingga mencapai Puncak Kleco yang terkenal dengan panorama alam Pegunungan Menoreh. Rute ini kemudian berakhir kembali di sekretariat sebagai titik finis kegiatan.
Dengan ketinggian rute berkisar antara 170 hingga 300 meter di atas permukaan laut, peserta akan diajak menikmati perjalanan yang memadukan medan tanah, jalan aspal, cor blok, area persawahan, sungai, dan kawasan hutan desa. Jalur yang beragam ini menjadi daya tarik tersendiri karena memberikan sensasi berbeda di setiap segmen perjalanan, sekaligus menampilkan kekayaan lanskap alami kawasan Menoreh.
Untuk mendukung kenyamanan peserta, panitia menyediakan beragam fasilitas lengkap, antara lain tempat transit, toilet dan kamar mandi, air minum, snack, makan siang, refreshment di beberapa titik, doorprize menarik, serta dokumentasi kegiatan. Paket partisipasi kegiatan ini dibanderol dengan harga Rp175.000 per peserta, dengan pendaftaran dibuka hingga 17 Oktober 2025. Peserta yang ingin mendapatkan voucher promo khusus dapat menghubungi langsung media resmi Desa Wisata Tinalah melalui laman www.dewitinalah.com atau kanal media sosial resminya.
Selain menjadi ajang olahraga dan rekreasi, Mlaku Bareng Tinalah 2025 juga diharapkan mampu menjadi sarana promosi potensi wisata alam dan budaya di kawasan Kulon Progo. Melalui kegiatan ini, para peserta dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat desa, menikmati keindahan alam, sekaligus belajar tentang nilai sejarah yang melekat di kawasan tersebut. Gua Sriti dan Rumah Sandi Negara, misalnya, memiliki nilai historis penting sebagai lokasi persembunyian tokoh nasional dan pusat komunikasi rahasia pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.
"Setiap langkah dalam kegiatan ini memiliki cerita. Kami ingin setiap peserta tidak hanya menikmati alam, tapi juga memahami kisah dan nilai sejarah yang membentuk identitas kawasan Menoreh," tambah Galuh. Ia juga menegaskan bahwa seluruh kegiatan disusun dengan memperhatikan prinsip keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal, di mana warga desa terlibat langsung dalam penyediaan logistik, kuliner, dan fasilitas kegiatan.
Kegiatan Mlaku Bareng Tinalah sendiri merupakan bagian dari program pengembangan event tematik Desa Wisata Tinalah yang berfokus pada wisata alam, budaya, dan edukasi. Selama lebih dari satu dekade, Desa Wisata Tinalah dikenal sebagai salah satu pionir wisata berbasis masyarakat (community-based tourism) di Yogyakarta yang konsisten dalam mengusung konsep pelestarian alam dan nilai-nilai kearifan lokal.
Selain aspek ekonomi, event ini juga memiliki dampak sosial dan lingkungan. Program Bike for Life -- Tree Planting yang telah dilakukan sebelumnya menjadi inspirasi bagi penyelenggaraan Mlaku Bareng Tinalah, dengan penekanan pada kepedulian terhadap pelestarian alam. Panitia berencana untuk menanam bibit pohon di beberapa titik jalur yang dilalui sebagai simbol kontribusi peserta terhadap kelestarian kawasan Menoreh. Dengan demikian, kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang rekreasi, tetapi juga aksi nyata untuk keberlanjutan lingkungan.
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo sendiri menyambut positif penyelenggaraan kegiatan ini. Dalam pernyataan resmi yang disampaikan melalui Dinas Pariwisata, kegiatan seperti Mlaku Bareng Tinalah dinilai mampu memperkuat branding Kulon Progo sebagai destinasi wisata berbasis alam dan budaya yang ramah lingkungan. Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kunjungan wisatawan pascapandemi melalui event berbasis komunitas dan pengalaman autentik.
Dengan berbagai potensi yang ditawarkan, Mlaku Bareng Tinalah 2025 diproyeksikan akan menjadi salah satu event unggulan yang menarik perhatian wisatawan lokal maupun nasional. Keunikan rute, suasana pedesaan yang asri, serta konsep wisata berbasis pemberdayaan masyarakat menjadi kombinasi yang menjadikan kegiatan ini berbeda dari event sejenis di wilayah lain.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti kegiatan ini atau mendapatkan informasi lebih lanjut, dapat mengakses laman resmi www.dewitinalah.com serta media sosial Desa Wisata Tinalah. Melalui semangat kebersamaan dan cinta alam, Mlaku Bareng Tinalah 2025 siap menjadi event inspiratif yang menghubungkan manusia, alam, dan budaya dalam satu langkah bersama menuju pariwisata yang berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI