Bu Karsono, yang duduk dengan tenang, akhirnya angkat bicara. Suaranya lembut, khas orang sesepuh dan penasihat RT.
"Yo wis, nek soal dana, open donasi wae. Wong ora kabeh warga RT iso urunan akeh. Ora kabeh nduweni kemampuan sing podo."
Bu Rini pun menimpali.
"Tenang Bu, kas RT kita masih ada sedikit. Mungkin bisa dipakai untuk nambah-nambah biaya kalau memang kurang. Tapi tetap perlu open donasi supaya semua merasa ikut berpartisipasi."
Pak Lutfi Menengahi
Pak Lutfi, yang selalu dikenal kalem namun tegas, segera menengahi.
"Betul Bu. Kas RT memang bisa dikeluarkan, tapi open donasi juga perlu. Soalnya beberapa kegiatan ini biayae lumayan gedhe. Wong kudu masak 250 porsi, ora sethitik. Ndang dipikirke carane ben ora angel kabeh."
Semua warga mengangguk. Bu Wulan yang sedari tadi mencatat angka-angka di buku bendahara, terlihat mulai menghitung. Sesekali ia mengernyitkan dahi, menghitung perkiraan harga beras, minyak goreng, dan mie.
Pembahasan Kerja Bakti Massal 27 Juli
Pak Wagino, yang malam itu mengenakan batik bercorak abstrak berwarna merah tiba-tiba mengangkat tangan.
"Pak RT, soal kerja bakti massal tanggal 27 Juli se-RW, sistem konsumsi kan donasi. Nanging kula nyuwun pengurus RT bisa sengkuyung sithik saka kas RT. Biar warga semangat kerja."