Mohon tunggu...
Dewi Nuryanti
Dewi Nuryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Emak blogger

Emak blogger yang hobi traveling, makan dan belanja

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jaga Kesehatan Jangan Sampai Kena Stroke

23 Oktober 2022   18:49 Diperbarui: 23 Oktober 2022   18:54 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari stroke.org

Stroke merupakan penyakit yang disinyalir menjadi penyebab kematian nomor tiga terbanyak di Indonesia. Dan menempati urutan ketiga penyebab kecacatan di dunia. Penyakit ini terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa adanya pasokan darah, otak tidak bisa memperoleh oksigen dan asupan nutrisi sehingga mengakibatkan sel-sel pada sebagian area otak akan mengalami kerusakan dan mati. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dipengaruhi oleh area otak yang mengalami kerusakan tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik. Stroke dapat mengincar siapa saja karena itu jaga kesehatan jangan sampai kena stroke.

Stroke merupakan kondisi gawat darurat yang harus secepatnya ditangani. Satu menit sangat berharga bagi siapapun yang terkena stroke. Penanganan yang tepat dan sesegera mungkin pada pasien stroke sangat berpengaruh dalam meminimalisir tingkat kerusakan otak sekaligus mencegah kemungkinan timbulnya komplikasi. Dalam penangan stroke dikenal istilah "golden time" yaitu 4,5 jam. 4,5 jam yang menentukan dalam penanganan stroke.

Ada tiga faktor risiko yang dapat menyebabkan munculnya stroke, yaitu faktor kesehatan, gaya hidup dan faktor lainnya termasuk faktor genetis atau keturunan. Penyebab stroke secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu adanya gumpalan darah pada pembuluh darah di otak dan pecahnya pembuluh darah di otak. Untuk mencegah stroke dapat dilakukan dengan cara mengendalikan faktor risikonya yaitu tekanan darah yang tinggi, gula darah yang tinggi, diet yang tidak sehat, merokok, stress dan kurang aktivitas fisik.

Cara Mencegah dan Menghindari Terjadinya Stroke

Stroke dapat dicegah dan dihindari dengan cara mengendalikan faktor resikonya. Jaga kesehatan supaya tidak kena stroke. Setidaknya ada enam cara mudah yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menghindari terjadinya serangan stroke. Keenam cara tersebut sebagaimana yang dianjurkan oleh Kemenkes RI melalui program CERDIK.

Enam cara mencegah, mengendalikan dan menghindari terjadinya serangan stroke, yaitu:

1.Cek kesehatan secara berkala

Disarankan untuk selalu mengecek kadar gula darah, tekanan darah, kolesterol secara rutin tiap bulannya. Masih banyak masyarakat yang abai untuk memeriksakan kesehatannya secara rutin. Hal ini merupakan langkah deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya penyakit tidak menular termasuk stroke. Mulailah untuk memonitor tekanan darah, menimbang berat badan, mengukur lingkar perut dan denyut nadi secara berkala. Mencegah lebih baik daripada mengobati,bukan?;

2.Enyahkan asap rokok

Merokok dapat meningkatkan resiko terkena serangan stroke. Asap rokok bukan hanya berbahaya untuk perokok tetapi juga membahayakan siapapun yang menghirup asap rokok. Tidak bisa tidak, enyahkan asap rokok jika ingin hidup sehat dan terhindar dari serangan stroke;

3.Rutin melakukan aktivitas fisik

Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap harinya dapat mengurangi faktor risiko terjadinya serangan stroke. Rutin berolahraga ringan disela-sela kegiatan sehari-hari merupakan salah satu cara mudah dan murah menghindari stroke;

4. Diet sehat makanan gizi seimbang

Konsumsi makanan dengan gizi seimbang dapat mencegah terjadinya obesitas yang merupakan salah satu faktor risiko terjadinya serangan stroke. Diet sehat makanan gizi seimbang dapat mengatur berat badan agar tetap ideal;

5. Istirahat yang cukup

Banyak orang yang lupa bahwa istirahat yang cukup sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Serangan stroke dapat dihindari dengan istirahat yang cukup setiap harinya;

6. Kelola stress

Stress menjadi salah satu penyebab meningkatnya tekanan darah, memperburuk sensitivitas insulin dan merangsang sistem saraf simpatis yang berujung pada hipertensi dan diabetes. Kedua penyakit ini dapat menjadi pemicu terjadinya serangan stroke. Kelola stress dapat dilakukan dengan cara menghindari pikiran-pikiran negatif, melakukan kegiatan yang disukai dan berkumpul dengan orang tersayang.

Keenam cara tersebut diyakini dapat mencegah dan menghindari serangan stroke.


Temu Blogger Kesehatan dalam Rangka Memperingati Hari Stroke Sedunia 2022

Foto dokumen pribadi 
Foto dokumen pribadi 

Belum banyak yang tahu jika tanggal 29 Oktober diperingati sebagai Hari Stroke Sedunia. Dalam rangka peringatan Hari Stroke Sedunia 2022, Kemenkes RI mengadakan Temu Blogger Kesehatan yang bertempat di Hotel JS Luwansa pada 21 Oktober 2022 kemarin. Tema global peringatan Hari Stroke Sedunia tahun ini adalah, "The Power of Saving and Precious Time", sedangkan tema nasional adalah, "Setiap Menit Berharga, SeGeRaKeRS". Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gejala stroke dan cepat bertindak ketika terjadi serangan stroke. Karena tindakan yang cepat dan tepat akan sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup penderita stroke. Saat serangan stroke terjadi, setiap menit bagi penderita stroke menjadi sangat berharga.

Temu Blogger Kesehatan dalam rangka memperingati Hari Stroke Sedunia 2022 menghadirkan narasumber sebagai berikut,yaitu:

-Bapak Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI;

-Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI;

-dr.Mursyid Bustami, Sp.S(K), KIC, MARS, Direktur Utama RS Pusat Otak Nasional (PON) RI.

Pak Budi Gunadi Sadikin dalam kesempatan tersebut mengingatkan untuk selalu jaga kesehatan jangan sampai kena stroke. Menjaga kesehatan dengan cara menerapkan pola hidup sehat sesuai dengan program CERDIK Kemenkes RI. Pak Budi sendiri adalah seorang caregiver pasien stroke. Ibunda tercinta merupakan seorang pasien stroke yang mengalami kecacatan fisik setelah mengalami serangan stroke. Stroke digolongkan dalam penyakit katastropik karena mempunyai dampak luas secara ekonomi dan sosial. Penyakit ini juga memberikan beban biaya yang cukup besar.

Pak Budi dan Pak dr. Mursyid Bustami sama-sama menegaskan bahwa jika mengalami ataupun melihat orang-orang terdekat mengalami gejala stroke segera ke RS. Gejala awal stroke dapat berupa SEnyum tidak simetris, GErak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba, RAbun pandangannya, KEbas atau baal dan Sakit kepala hebat yang muncul secara tiba-tiba (SeGeRaKeRS). Tidak perlu menunggu harus mengalami semua gejala, jika mengalami hanya satu gejala saja, segera ke RS karena setiap menit sangat berharga untuk meningkatkan kualitas hidup penderita stroke setelah mengalami serangan.

Pak Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan kalau penyakit stroke pengobatannya ditanggung oleh BPJS Kesehatan RI. Beberapa upaya telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI dalam pencegahan dan pengendalian penyakit stroke, diantaranya dengan cara:

1.Upaya promotif dengan mengkampanyekan perilaku CERDIK (Cek berkala kesehatan, Enyahkan asap rokok, Rutin aktivitas fisik 30 menit setiap hari, Diet makanan gizi seimbang, Istirahat yang cukup, Kelola stress);

2. Upaya edukasi masyarakat dilakukan dengan cara mensosialisasikan jargon SeGeRaKeRS. Agar masyarakat tahu dan mengenal gejala awal stroke;

3. Upaya preventif dilakukan dengan cara mendorong masyarakat untuk melakukan deteksi dini seperti pemantauan IMT, pengukuran tekanan darah dan gula darah minimal 1 tahun sekali untuk mereka yang tidak memiliki risiko PTM (Penyakit Tidak Menular). Bagi yang memiliki faktor risiko PTM termasuk stroke dapat melakukan perubahan gaya hidup dan melakukan pemeriksaan secara rutin minimal satu bulan sekali;

4. Upaya kuratif dengan penguatan pelayanan kesehatan dengan mengembangkan jejaring pengampuan rumah sakit layanan stroke;

5. Upaya rehabilitatif yang dilakukan pada masa akut (selama di rumah sakit) dan fase kronis untuk mencegah serangan ulang dan disabilitas. Pelayanan rehabilitasi di masyarakat dapat dilakukan melalui pelayanan home care dan rehabilitasi bersumberdaya yang dilakukan oleh para kader terlatih dan edukasi pada caregiver atau anggota keluarga penderita stroke tentang bagaimana cara melatih serta merawat pasien stroke.

Saat ini, Indonesia telah memiliki Rumah Sakit vertikal yang mampu memberikan layanan stroke tingkat paripurna sebanyak 9 RS, tingkat utama sebanyak 3 Rumah Sakit dan tingkat madya sebanyak 6 Rumah Sakit dengan ketersediaan fasilitas Cath Lab sebanyak 292 buah tersedia di Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta. Upaya pelayanan stroke didukung dengan ketersediaan dokter spesialis saraf sebanyak 2261 orang, dokter neurointervensi sebanyak 54 orang dan dokter bedah saraf fellow/subspesialis vaskular sebanyak 38 orang. 

Temu Blogger Kesehatan dalam rangka Hari Stroke Sedunia 2022 (dokumen pribadi)
Temu Blogger Kesehatan dalam rangka Hari Stroke Sedunia 2022 (dokumen pribadi)

Temu Blogger Kesehatan dalam rangka peringatan Hari Stroke Sedunia 2022 diselenggarakan oleh Kemenkes RI dengan harapan Blogger dapat menjadi agen perubahan dalam perilaku hidup sehat, terutama dalam pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular, sehingga masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang sehat dan berkualitas. So, Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Kena Stroke!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun